Suara.com - Harga minyak dunia melemah setelah menyentuh level tertingginya di tengah ekspektasi peningkatan permintaan.
Harga merosot karena data dari ekonomi China menunjukkan impor minyak mentah jatuh ke level terendah satu tahun pada Mei bulan lalu.
Mengutip CNBC, Selasa (8/6/2021) harga minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup turun 40 sen ke level 71,49 dolar AS per barel, setelah menyentuh 72,27 dolar AS per barel, tingkat tertinggi sejak Mei 2019.
Sementara itu,patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate, menetap di posisi 69,23 dolar AS per barel, setelah menyentuh 70 dolar AS untuk pertama kalinya sejak Oktober 2018.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Dibanderol 72 Dolar AS per Barel untuk Pertama Kalinya
Investor mungkin telah menjual beberapa kontrak untuk mengambil keuntungan ketika WTI menembus 70 dolar AS," kata Jim Ritterbusch, Presiden Ritterbusch and Associates.
Minyak mentah meningkat selama dua minggu, dengan Brent melonjak 38 persen tahun ini dan WTI melambung 43 persen, dibantu pemulihan dari gangguan permintaan terkait pandemi serta pembatasan pasokan oleh Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya.
Kelompok produsen yang dikenal sebagai OPEC Plus itu mendorong harga minyak dengan tetap menahan pembatasan pasokan hingga Juli.
Senin, Sekjen OPEC , Mohammad Barkindo, mengatakan OPEC Plus memperkirakan persediaan akan turun lebih lanjut dalam beberapa bulan mendatang.
Baca Juga: Usai Sentuh Level Tertinggi, Harga Minyak Dunia Turun Tipis