Suara.com - Pengamat penerbangan Hendra Soermanto mendukung upaya Menteri BUMN Erick Thohir untuk memangkas jumlah komisaris Garuda Indonesia.
Bahkan, Hendra meminta pemangkasan ini tidak berhenti di komisaris, tetapi juga pada karyawan tingkat atas seperti direksi.
Ia menjelaskan, restrukturisasi organisasi harus diimplementasikan top down, beberapa direktorat dalam organisasi Garuda Indonesia dapat di-merger, begitupun halnya dengan karyawan pada middle level.
"Hal ini jika dilakukan akan berdampak kepada penghematan biaya tunjangan bagi posisi atau jabatan yang tidak optimal," ujar Hendra dalam keterangannya, Senin (7/6/2021).
Baca Juga: DPR Desak Pemerintah Segera Benahi Masalah Keuangan Garuda Indonesia
Menurut Hendra, Garuda juga harus berhati-hati dalam menawarkan pensiun dini para karyawan. Jangan sampai, alih-alih harapannya karyawan yang lebih tua ajukan pensiun dini, tapi malah karyawan dengan usia produktif yang mengajukan pensiun dini.
"Terkait kebijakan pemerintah bahwa ada wacana penerbangan domestik tanpa rute international, hal ini dapat dilakukan selama masa pandemi, tetapi untuk selanjutnya, secara berkesinambungan," kata dia.
Hendra menambahkan, sudah saatnya Garuda Indonesia juga memikirkan sistem atau model manajemen yang strategis dan lebih ideal dengan pemimpin yang mampu memotivasi semua karyawan untuk berkompetisi dan berpikir inovatif.
"Harapan ke depannya, Garuda Indonesia dapat memperbaiki kinerja dan semua proses kegiatan perusahaan, yang di dalamnya terdapat insan dengan integritas tinggi, produktif dan komersial untuk menghasilkan kinerja excellent yang sejalan dengan perkembangan teknologi dan industri," imbuhnya.
Sebelumnya, Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Peter Gontha mengusulkan kepada para Direksi Garuda Indonesia untuk menangguhkan pembayaran honorarium atau gaji para komisaris.
Baca Juga: Wamen BUMN Khawatir Garuda Indonesia Bisa Bangkrut, Gara-gara Ini
Usulan ini dimaksudkan untuk meringankan keuangan maskapai pelat merah ini. Usulan Peter Gontha lewat sepucuk surat yang ia kirimkan kepada Direksi ini beredar di kalangan wartawan.
"Demi sedikit meringankan beban perusahaan, untuk segera, bulan Mei yang memang pembayarannya ditangguhkan, memberhentikan pembayaran honorarium kami sampai rapat pemegang saham mendatang," kata Peter seperti dikutip dalam surat tersebut.
Menanggapi usulan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir menyutujui usulan Peter Gontha itu. Bahkan, ia berencana untuk memangkas jumlah komisaris.
"Saya rasa yang diusulkan Peter Gontha sangat bagus, kita harus puji. Bahkan saya ingin mengusulkan, kalau bisa komisaris Garuda dua saja, jangan yang ada pensiun dini tapi komisarisnya tidak dikurangi. Kami akan kurangi nanti," ujar Erick dalam konferensi pers di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (2/6/2021).
Erick yang juga Ketua Pelaksana KPCPEN menginginkan, nantinya Garuda hanya memiliki dua atau tiga komisaris. Menurutnya, rencana ITU bagian dari efisiensi di tubuh Garuda.
"Jadi benar-benar mencerminkan keseriusan Komisaris dan Direksi Garuda. Kan yang menjalankan keseharian bukan saya," tutur Erick.