Suara.com - Harga emas dunia berbalik menguat pada perdagangan akhir pekan lalu bangkit dari posisi terendahnya dalam 2 pekan terakhir. Kebangkitan harga emas ini setelah data nonfarm payrolls AS menguat tetapi tidak sesuai perkiraan.
Meskipun demikian emas batangan masih tercatat turun ke posisi terendah secara mingguan jika dihitung sejak Maret tahun ini.
Mengutip CNBC, Senin (7/6/2021) harga emas di pasar spot melonjak 1 persen menjadi 1.889 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah sejak 19 Mei di harga 1.855 dolar AS. Harga tersebut turun 0,7 persen secara mingguan.
Sedangkan harga emas di pasar berjangka AS ditutup naik 1 persen pada harga 1.892 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Anjlok 2,3 Persen, Ini Penyebabnya
"Kami melihat reli moderat setelah sedikit setelah data nonfarm payrolls meleset dari perkiraan," ucap analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Nonfarm payrolls AS meningkat 559.000 bulan lalu dibandingkan perkiraan 650.000. Sementara pesanan baru untuk barang-barang buatan AS turun lebih dari yang diharapkan pada April.
Indeks dolar turun dari level tertinggi tiga minggu, membuat emas lebih terjangkau bagi pemegang mata uang lainnya, sementara benchmark imbal hasil Treasury 10-tahun juga bergerak lebih rendah.
Harga logam lainnya seperti perak naik 1 persen menjadi 27,73 dolar AS per ounce. Palladium turun 0,1 persen menjadi 2.837,54 dolar AS dan platinum naik 0,5 persen menjadi 1.162,83 dolar AS.
Baca Juga: Naik Rp 3.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 964.000 per Gram