Suara.com - Program Kartu Prakerja pemerintah telah membantu para pencari kerja maupun korban pemutusan hubungan kerja (PHK) untuk kembali bangkit mengembangkan kompetensi melalui bantuan biaya yang dikucurkan. Program Kartu Prakerja memang ditujukan untuk peningkatan produktivitas maupun daya saing, serta untuk mendorong semangat berwirausaha.
Dalam kunjungan kerjanya di Bogor, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto merasa bangga, atas usaha para alumni Kartu Prakerja saat meninjau langsung lokasi usahanya.
“Saya sangat mengapresiasi semangat juang alumni Kartu Prakerja, yang terus berupaya mengembangkan kemampuan diri dan kemampuan usaha bisnis. Apalagi di situasi sulit karena pandemi Covid-19, sungguh semangat yang sangat luar biasa,” ujarnya, saat berbincang dengan alumni Kartu Prakerja di Kota Bogor, Rabu (3/6/2021) dan Bandung, Jawa Barat Kamis (4/6/2021).
Salah satu lokasi usaha yang dikunjungi Airlangga adalah Kedai Kopi Bencoolen milik alumni Kartu Prakerja gelombang 8, Syarief Hidayat. Syarief juga menerima bantuan berupa komputer dan printer, yang diserahkan secara simbolis oleh Airlangga.
Sebelumnya, Syarief berprofesi sebagai freelance project officer di salah satu perusahaan event organizer di Jakarta. Setelah terkena PHK, Syarief sempat merasa kesulitan menemukan pekerjaan di masa pandemi, sebelum akhirnya memutuskan untuk mengikuti pelatihan Kartu Prakerja, demi mewujudkan mimpinya membuka usaha kedai kopi.
Mempunyai pengalaman di dunia kopi dan pemasaran, Syarief kemudian mengambil pelatihan mengenai cara membuka usaha kedai kopi dan strategi pemasaran di beberapa lembaga pelatihan.
"Program Kartu Prakerja adalah upaya pemerintah untuk memberikan dukungan nyata bagi masyarakat yg kehilangan pekerjaan karena pendemi Covid-19. Mereka diharapkan terus bisa survive dan mampu tumbuh berkembang di masa sulit," ujar Denni Puspa Purbasari, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Kartu Prakerja menambahkan.
Dapat Dukungan BNI
Pada kesempatan ini, Syarief memperoleh insentif melalui mitra pembayaran Kartu Prakerja, yaitu BNI serta untuk mengembangkan usahanya. Syarief juga telah mendapatkan dukungan permodalan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BNI.
Menko Airlangga menyampaikan, banyaknya pilihan program pelatihan Kartu Prakerja terbukti mampu memenuhi kebutuhan dan minat masyarakat. Program Kartu Prakerja berhasil membangkitkan semangat masyarakat untuk berwirausaha.
Hingga sekarang, 16 gelombang telah direalisasikan Program Kartu Prakerja, dengan total pendaftar mencapai 62,79 juta orang, dimana 35 persen penerima Kartu Prakerja telah bekerja kembali, sementara 17 persen memilih untuk berwirausaha.
Momentum kemunculan wirausahawan baru di Tanah Air, diharapkan Airlangga dapat mempercepat pemulihan ekonomi nasional.
“Dengan semakin banyaknya wirausahawan, tentunya akan mampu menyerap banyak tenaga kerja di Indonesia. Ini akan mendorong produktivitas dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi kita,” ujarnya.
Dorong Pemulihan Ekonomi
Sementara itu, sebagai agen pembangunan, BNI berkomitmen mendukung Program Kartu Prakerja dalam pengelolaan cash management secara digital dan pengembangan sumber daya manusia berkelanjutan melalui Program Graduasi Alumni Kartu Prakerja.
“Demi peningkatan dan pengembangan usaha, BNI melengkapi Warung Kopi Digital di Mulyaharja, Bogor milik Syarief, dengan berbagai layanan keuangan digital untuk mendukung bisnisnya. Hal ini sejalan dengan program BNI dalam mendukung sektor UMKM,” tutur Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto.
Selain di Bogor, kegiatan Temu Alumni Kartu Prakerja juga dilakukan di Kota Bandung. Menko Airlangga menyempatkan secara langsung bertemu dengan alumni Kartu Prakerja yang merupakan calon penerima KUR dari BNI.
Dalam kunjungan kerja ini, Airlangga didampingi oleh Deputi Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir dan Rudy Salahuddin, serta Direktur Eksekutif PMO Prakerja Denni Puspa Purbasari dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto.