Suara.com - Menteri ESDM Arifin Tasrif berniat mengurangi pasokan BBM Premium untuk wilayah Jawa, Madura, Bali atau Jamali. Nantinya, Arifin mengganti penggunaan BBM di tiga wilayah tersebut dengan Pertalite.
Pengurangan pasokan BBM ini, tutur Arifin, karena BBM Premium memiliki kadar oktan 88, sehingga menimbulkan emisi yang merusak lingkungan.
"Untuk Premium ini memang disebabkan masalah emisi, itu yg memang akan dikurangi di daerah Jamali. Sebagai gantinya untuk Jamali ini masuk Pertalite, karena lebih ramah lingkungan," ujar Arifin dalam rapat kerja dengan komisi VII DPR RI, Rabu (2/6/2021).
Namun demikian di luar Jawa, Arifin memastikan pasokan BBM Premiun tetap disalurkan.
Baca Juga: Disentil Politisi PDIP Soal Jualan Premium, Ahok Beri Jawaban Menohok
Dalam paparannya, Arifin juga tidak memasukkan BBM Premium ke asumsi dasar RAPBN 2022. Ia hanya menyebut, volume BBM bersubsidi yaitu minyak tanah dan BBM Solar.
Untuk diketahui, PT Pertamina (Persero) sudah melakukan uji coba penghapusan BBM Premium di Bali dan hanya menjual BBM dengan oktan yang paling rendah yaitu Pertalite.
"Program itu kita jalankan secara bertahap. Ke depannya kita menyiapkan Jawa, Madura, Bali untuk diimplementasikan. Selain Bali ada 4 kota lagi yang kita uji coba pergantian Premium ke Pertalite," kata Arifin.
Sebelumnya, dalam rapat kerja itu, Anggota Komisi VII Fraksi PKS Mulyanto sempat menanyakan kepada Menteri Arifin terkait dengan Premium yang tidak dimasukkan ke dalam subsidi tahun 2022.
"Premium tidak ada di daftar subsidi. Apakah berarti 2022 ini Premium resmi dihapuskan," kata Mulyanto.
Baca Juga: Profil Datuk Jamali Shadat, Komedian Malaysia Meninggal Dunia