Suara.com - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) optimistis dapat mencetak pertumbuhan kinerja double digit pada tahun 2021.
Optimisme emiten penyewaan menara telekomunikasi itu tetap ada meski pandemi covid-19 belum selesai.
Direktur Keuangan TBIG Helmy Yusman Santoso mengakui, pandemi covid-19 membawa berkah bagi bisnis telekomunikasi seperti perusahaannya, karena kebutuhan Internet meningkat drastis.
“Penggunaan data yang naik signifikan turut berimbas ke permintaan operator telekomunikasi untuk menara-menara,” katanya dalam public expose perseroan secara virtual, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: TBIG Creation 2018 Jadi Wadah Generasi Muda Tawarkan Ide Kreatif
Untuk mendukung target tersebut, rencananya perseroan memasang target penambahan 7.400 tenant atau menara di tahun ini.
"Tentunya penambahan ini akan ini membuat growth akan membaik dari 2020. Yang pasti di 2021 ini sudah akan double digit mulai dari revenue, EBITDA maupun net income," ucapnya.
Berdasarkan laporan keuangan per Desember 2020, TBIG membukukan pendapatan sebesar Rp 5,32 triliun atau naik 13,3 persen dibandingkan tahun sebelumnya Rp 4,69 triliun.
Selanjutnya, TBIG juga mencetak kenaikan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 23,1 persen menjadi Rp 1 triliun dari Rp 819,45 miliar pada 2019.
Dirinya menjelaskan, dari 7.400 tenant yang bakal ditambah pada tahun ini, sebanyak 4.000 tenant berasal dari akuisisi 3.000 tower milik PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST).
Baca Juga: Kuartal III 2018, Laba Bersih TBIG Turun 4,1 Persen
Adapun anggaran belanja modal yang sudah disiapkan sebesar Rp 2 triliun. Bila ditambah dengan akuisisi 3.000 tower, maka total capex tahun 2021 ini sebesar Rp 5,9 triliun.
Helmy menjelaskan pendanaan untuk menambah 3.000 tenant nantinya akan berasal dari kombinasi kas internal, pinjaman bank dan obligasi.