Suara.com - Harga minyak dunia naik 1 persen karena didukung data ekonomi Amerika yang kuat, mengimbangi kekhawatiran investor tentang potensi kenaikan pasokan Iran.
Mengutip CNBC, Jumat (28/5/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup meningkat 59 sen, 0,9 persen menjadi 69,46 dolar AS per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), menguat 64 sen, atau 1 persen, menjadi 66,85 dolar AS per barel.
Jumlah warga Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari ekspektasi minggu lalu, menurut data dari Departemen Tenaga Kerja AS.
Baca Juga: Prospek Permintaan Menguat, Harga Minyak Melonjak
Ekonomi Amerika, yang pada kuartal pertama mencatat laju pertumbuhan tercepat kedua sejak kuartal ketiga 2003, sedang mengumpulkan momentum, dengan data lain pada sesi Kamis menunjukkan belanja bisnis untuk peralatan berakselerasi pada periode April.
Prospek pasokan Iran kembali menggerojoki pasar telah menekan harga. Iran dan kekuatan global bernegosiasi sejak April tentang pencabutan sanksi Washington terhadap Teheran, termasuk sektor energinya, sebagai imbalan atas kepatuhan Iran dengan pembatasan pada program nuklirnya.
Pembicaraan itu akan menjadi masalah besar untuk pertemuan 1 Juni Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus.
Kelompok tersebut kemungkinan akan terus mengurangi pembatasan pasokan minyak secara bertahap pada pertemuan Selasa, tutur narasumber OPEC, ketika produsen menyeimbangkan ekspektasi pemulihan permintaan terhadap kemungkinan peningkatan pasokan Iran.
Baca Juga: Pembatasan Wilayah Mulai Dicabut, Harga Minyak Dunia Merangkak Naik