Jasa Logistik Nasional Dukung Produk Lokal Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 26 Mei 2021 | 07:02 WIB
Jasa Logistik Nasional Dukung Produk Lokal Jadi Tuan Rumah di Negeri Sendiri
Webinar #BanggaBuatanIndonesia Semuanya Ada di Sini Tuan Rumah di Negeri Sendiri dengan tema Jasa Logistik untuk Dukung Produk Lokal.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah mencanangkan program Hari Bangga Buatan Indonesia 2021 (BBI 2021) pada 5 Mei 2021. Seiring dengan program ini, jasa logistik nasional turut mendukung pelaku usaha seperti UMKM sebagai produsen produk lokal agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Siti Choirina mengatakan, PT Pos Indonesia berkomitmen memberi yang terbaik untuk masyarakat Indonesia, diantaranya pelaku usaha dalam memasarkan produk lokal.

"Tagline tuan rumah di negeri sendiri, tentunya ini mimpi semua jadi tuan rumah di negeri sendiri. Kami PT Pos siap membantu dalam pengiriman barang atau logistik. Mau kirim apa-apa, kami coverage di seluruh pelosok tanah air," kata Choirina ditulis Rabu (26/5/2021).

Menurut Choirina, PT Pos secara histori memiliki perjalanan panjang dalam bisnis kurir dan logistik. Tahun ini, PT Pos berusia 275 tahun. Dengan demikian, PT Pos memiliki pengalaman dalam bidang kurir dan logistik.

Baca Juga: Ini Tantangan UMKM Kuliner Untuk Bangkit Usai Terdampak Pandemi

Saat ini, PT Pos telah melayani 1.0020 juta transaksi, memiliki 49.687 agen pos, memiliki 4.594 titik layanan, memiliki 27.005 pegawai, 228 negara tujuan di luar negeri, 4.793 O-ranger, dan 510 biller jasa keuangan. Dengan semua kelebihan ini, PT Pos dapat melayani jasa pelayanan pengiriman barang hingga ke pelosok desa di tanah air.

"Visi kami 'to be the most competitive postal operator, courier, logistic, and financial services provider'. Sedangkan misi kami 'we act effectively for ultimate performance. Kami harap PT Pos maju dan bagus karena Indo pergerakannya luar biasa. Kami berupaya memberi yang terbaik untuk Indonesia," ujarnya.

Sebagai BUMN, kata Choirina, PT Pos adalah agent of development. PT Pos harus kompetitif memberi layanan terbaik kepada konsumen dan melayani semua, mulai dari korporasi paling besar hingga ritel terkecil.

"PT Pos memiliki market analisis yaitu UMKM. Saat ini jumlah UMKM lebih dari 65 juta. Ini peluang. Transaksi E commerce pada saat Harbolnas 2020 mencapai Rp 11,6 triliun dengan Rp 5,7 triliun merupakan transaksi produk lokal," kata dia.

Pendiri dan Direktur Operasional Shipper Indonesia Budi Handoko menambahkan, Shipper berupaya membantu UMKM dalam hal logistik dan produk lokal. Saat ini, industri logistik di Indonesia luar biasa besar. Secara industri keseluruhan market sizenya mencapai 221 miliar dolar AS. Jika dirupiahkan sekitar Rp 3.200 triliun.

Baca Juga: Cara Mengajukan BLT UMKM 2021 Rp 1,2 Juta: Syarat, Dokumen dan Cara Ceknya

"Kita memiliki pulau di Indonesia 17 ribu pulau. Kondisi kepulauan ini menyebabkan kesulitan di bidang logistik. Penduduk Indonesia ada 270 juta. Ini peluang yang luar biasa karena biasanya market di penduduk besar, industri logistik itu berkembang." ujar Budi.

Ia menambahkan, tantangannya adalah Indonesia memiliki 2.500 perusahaan tradisional. Namun dari sisi mata dunia, yaitu logistik performance indeks (LPE), Indonesia di peringkat 46.

"Itu di bawah Malaysia, Vietnam, dan Thailand. Padahal kita harusnya lebih maju dari mereka karena secara ekonomi kita lebih maju," paparnya.

Salah satu penghambat di bidang logistik adalah ongkos logistik Indonesia yang cukup tinggi.

"24 persen dari produk domestik bruto (PDB). Artinya kalau belanja barang online dari satu barang, 1/4 cost logistiknya, itu luar biasa tinggi. Artinya logistik di Indonesia tidak efisien," kata dia.

Budi menjelaskan peluang dari bisnis logistik. Nilai GMV e commerce Indonesia akan bertumbuh dari 32 miliar dolar AS di 2020 menjadi 83 miliar dolar AS di 2025. Transkasi e commerce meningkat dari 80 juta menjadi 140 juta transaksi di 2020

"Gerakan Bangga Buatan Indoensia mendorong pemanfataan platform digital yang semakin masif bagi jutaan UMKM karena 4,8 juta UMKIM telah bergabung dalam berbagai marketplace. Saat ini terdapat 2.500 perusahaan logistik di Indonesia," katanya.

Ia berharap efisiensi dalam hal pengiriman barang dapat menekan biaya logistik bagi jutaan UMKM. Dengan demikian pertumbuhan ekonomi nasional akan lebih optimal.

Sekretaris Jenderal Asosiasi Perushaaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma menegaskan kesiapan logistik Indonesia yang sudah siap sejak jaman Belanda.

"Bagaimana jasa logistik untuk dukung produk lokal. Topik yang digaungkan pemerintah. Bicara produk lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri itu sebetulnya tidak hanya tahun ini. Itu cita-cita luhur negeri kita produk lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Trian.

Meski demikian, Trian tidak sepakat dengan penyebutan biaya logistik di Indonesia yang mahal. Menurut dia, biaya logistik di Indonesia cukup murah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara, ASEAN, bahkan dunia.

"Jika aple to aple dengan Malaysia dan Singapura. Sudah murah," ungkapnya.

Ia menyebut ancaman atau kelemahan Indonesia di bidang logistik tidak ada. Jika ada kelemahan itu, maka dapat dieliminir bersama sehingga Indonesia menjadi rumah nyaman bagi produk lokal dan rumah yang nyaman untuk tumbuh kembangkan industri logistik di tanah air.

Direktur Operasional Bhinneka.com, Stefanus Didi Hartanto mengatakan dalam 28 tahun perjalanan di industri ekonomi digital menjelaskan bagaimana peranannya di negeri ini. Pada 2020, Bhinneka menghadirkan business super-ecosystem. Bhinneka bertrtansformasi menjadi penyedia layanan pengadaan dari hulu ke hilir, termasuk bersama UMKM.

"Bhinneka.com untuk UMKM Indonesia. Kami ada program yaitu #BangkitLagi, UMKM Naik kelas, dan Mojokece (Pemkot Mojokerto)," kata Stefanus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI