Dulu Penerima PKH Kemensos, IRT Bandung Jadi Pedagang Sayur Sukses

Minggu, 23 Mei 2021 | 11:15 WIB
Dulu Penerima PKH Kemensos, IRT Bandung Jadi Pedagang Sayur Sukses
Saidah, IRT asal Bandung penerima PKH Kemensos yang telah graduasi mandiri. (Dok: Kemensos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memiliki dua anak yang masih memerlukan biaya sekolah, sementara pendapatan pas-pasan, membuat Saidah (49), warga Kampung Pasirwangi, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat (Jabar) tak memiliki banyak pilihan. Dia hanya bisa mengandalkan duit dari program keluarga harapan (PKH) dari Kementerian Sosial (Kemensos) untuk memenuhi segala kebutuhan rumah tangganya.

Namun, dia enggan program besutan Kemensos itu hanya membuat dirinya terlena. Saidah lantas memutar otak bagaimana agar duit tersebut bisa digunakannya untuk sesuatu yang produktif, sehingga bisa memberikan nilai tambah baginya. Sampai pada akhirnya terpikirlah untuk berjualan sayuran.

Awalnya, dia hanya menjajakan dagangannya menggunakan gerobak dengan berkeliling. Suara khas Saidah menjadi satu-satunya andalan untuk memanggil para pelanggannya yang hendak berbelanja.

Seiring berjalannya waktu, teknologi kian canggih. Saidah tak mau ketinggalan. Dia memberitahukan kepada para pelanggannya bisa memesan lewat handphone baik itu secara chat maupun telepon.

Baca Juga: Penerima BST Kemensos Wafat? Ahli Waris Boleh Cairkan, Ini 5 Syaratnya

Dengan begitu, para pelanggannya tak perlu mengantre lama-lama, sebab bahan yang dipesan akan disiapkan. Sehingga, ketika pelanggan datang, barang sudah siap diangkut.

"Dengan begitu, dagangan cepat habis, sekitar pukul 08.00 sayuran sudah habis terjual," ucap wanita paruh baya itu.

Rata-rata omset yang diraupnya mencapai Rp400-500 ribu per hari. Omset sebanyak itu terbilang cukup lumayan. Atas dasar itu, Saidah pun memutuskan untuk tidak lagi menerima PKH dari Kemensos.

"Ada orang lain yang lebih berhak untuk menerima manfaat PKH," ucapnya.

Sementara itu, Pendamping PKH, Iis menjelaskan, Saidah telah menerima PKH Kemensos sejak 2009. Saidah terhitung tidak lagi menjadi penerima PKH sejak Januari 2021, karena usaha sayurnya berkembang pesat.

Baca Juga: Mensos Minta Nasyiatul Aisyiyah Bantu Tangani Berbagai Masalah Anak

Iis mengaku bersyukur karena program ini banyak memberikan manfaat dan mengubah pola pikir masyarakat untuk menjadi lebih mandiri. Oleh karena itu, dia akan terus mendorong agar para penerima manfaat PKH bisa lebih mandiri.

"Kami akan terus mendorong setiap KPM agar bisa mandiri serta modul pendampingan diberikan secara konsisten dan penuh ketelatenan," pungkas Iis.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI