Pemerintah Terbitkan Surat Utang, RI Kantongi Rp 13,21 Triliun dari Jepang

Sabtu, 22 Mei 2021 | 23:06 WIB
Pemerintah Terbitkan Surat Utang, RI Kantongi Rp 13,21 Triliun dari Jepang
Ilustrasi Surat Utang Negara (SUN). [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Indonesia menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dalam valuta asing berdenominasi Yen Jepang dengan istilah Samurai Bonds. Ini kedua kalinya di masa pandemi sejak Juli 2020.

Penerbitan Samurai Bonds ini berhasil mencetak benchmark size sebesar JPY 100 miliar atau setara Rp 13,21 triliun yang ketujuh kalinya sejak 2015. Pemerintah menganggap ini adalah bukti kepercayaan atas kredibilitas ekonomi Indonesia.

Walaupun di tengah state of emergency yang ketiga kalinya di Jepang, kehadiran Pemerintah Indonesia untuk menerbitkan Samurai Bonds di pasar Jepang merupakan momentum yang tepat dengan capaian yang sangat positif.

Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi memastikan bahwa perkembangan positif perekonomian Indonesia terus dikomunikasikan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo kepada Pemerintah Jepang. Khususnya menyangkut pengelolaan investasi yang masuk untuk pembiayaan pembangunan di Indonesia.

"KBRI turut aktif mengkomunikasikan perkembangan pembangunan ekonomi Indonesia kepada Pemerintah dan Swasta Jepang. Termasuk mengkampayekan good governance pengelolaan investasi yang prudent oleh Pemerintah kepada investor dan prospektus investor Jepang. Komitmen diplomasi ekonomi Indonesia ini terus kami jalankan untuk suksesnya pemulihan ekonomi Indonesia di tengah pandemi Covid-19," ujar Dubes Heri Akhmadi.

Penerbitan Samurai Bonds kali ini ditujukan untuk pembiayaan defisit APBN 2021, termasuk untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi nasional.

Salah satu Joint Lead Manager Samurai Bonds mengatakan, investor Jepang menunjukkan minat yang kuat pada Samurai Bonds Indonesia.

"Ini terlihat dari peningkatan kenyamanan dari komitmen konsistensi Indonesia di pasar Samurai Jepang. Termasuk prospek ekonomi yang membaik di tengah pandemi," katanya.

Sejumlah Joint Lead Arrangers dalam transaksi ini adalah Daiwa Securities Co. Ltd., Mizuho Securities Co., Ltd., Nomura Securities Co., Ltd, and SMBC Nikko Securities Inc.

Baca Juga: Warga Sipil Jadi Korban, Indonesia Kecam Kekerasan Israel ke Palestina

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko Kementerian Keuangan Republik Indonesia Luky Alfirman menjelaskan, penerbitan Samurai Bond tahun ini cukup menantang di tengah kondisi global yang masih volatile atau mengalami fluktuasi perkembangan ekonomi karena faktor yang sulit diprediksi akibat pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI