Lantik Dirjen PSP Baru, Mentan Dorong Upaya-upaya Produktivitas Pertanian

Jum'at, 21 Mei 2021 | 10:35 WIB
Lantik Dirjen PSP Baru, Mentan Dorong Upaya-upaya Produktivitas Pertanian
Dirjen PSP yang baru (sebelah kanan) Ali Jamil, saat serah terima jabatan dengan Dirjen yang lama, Sarwo Edhy di Kantor Kementan, Jakarta. (Dok: Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong segala upaya peningkatan produktivitas pertanian, dalam rangka penyediaan pangan untuk masyarakat. Hal ini dilakukan dengan restrukturisasi, yang salah satunya diwujudkan dalam pelantikan Direktur Jenderal (Dirjen) Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Ali Jamil, menggantikan Sarwo Edhy.

"Saya ucapkan selamat mengemban amanah baru sebagai Dirjen PSP. Segera bekerja untuk mendorong dan meningkatkan produktivitas pertanian kita dalam rangka penyediaan pangan untuk masyarakat," katanya.

Ali sendiri, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Karantina Pertanian (Baratan) yang kini dijabat oleh Bambang.

Setelah pelantikan, Ali menyatakan kesiapannya untuk bekerja secepat mungkin, mendorong sistem pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern.

Baca Juga: Permintaan Rempah dan Lada Hitam Naik, Nilai Ekspor Kementan Tumbuh Positif

"Dengan bidang kerja yang saya miliki saat ini, kita akan optimalkan untuk menciptakan pertanian Indonesia yang maju, mandiri dan modern," ujar dia.

Menurutnya, penguatan sistem pertanian salah satunya harus dilakukan dengan mekanisasi pertanian.

"Alat mesin pertanian (alsintan) adalah jawabannya. Maka hal ini menjadi prioritas kami," ujar dia.

Selain itu, Ali juga akan terus mendorong petani agar dapat terhubung dengan Kredit Usaha Rakyat (KUR) pertanian, sebagai fasilitas permodalan yang telah disiapkan oleh Perbankan.

"Permodalan ini penting, karena merupakan kebutuhan mendasar petani. Kami akan terus sosialisasikan agar petani dapat terhubung dengan fasilitas KUR Pertanian," tambahnya.

Baca Juga: BPS : Ekspor Pertanian RI Tembus 340 Juta Dolar AS, Naik 18,98%

Hal lainnya yang menjadi prioritas adalah Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) atau asuransi pertanian. Hal ini menurutnya mendesak untuk terus disosialisasikan kepada petani, agar mereka tak mengalami kerugian materiil pada saat bencana alam terjadi.

"Kita tahu, di beberapa daerah mengalami musibah banjir. Ssuransi pertanian ini dapat menghindarkan petani mengalami kerugian akibat gagal panen. Kita akan dorong terus petani untuk mengikuti program AUTP ini atau asuransi pertanian," ujar Ali.

Kendati begitu, ia menegaskan jika program lain di instansinya juga tetap menjadi prioritas utama, seperti penyediaan bibit, pupuk subsidi, Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT), embung, optimasi lahan dan sejumlah program kerja lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI