Suara.com - Lembaga survei Cyrus Network merilis hasil survei yang dilakukan terhadap penerima program Kartu Prakerja. Hasilnya, terjadi penurunan jumlah penerima program yang menganggur setelah mengikuti program Kartu Prakerja.
“Jika dilihat dari status responden sebelum dan sesudah mengikuti program pelatihan. 56% responden sebelum mengikuti pelatihan mengaku belum bekerja. Kini setelah mengikuti pelatihan, jumlahnya berkurang menjadi 39,8%,” kata Direktur Riset Cyrus Network, Fadhli MR dalam pemaparan hasil survei tentang Persepsi Penerima Program Terhadap Penyelenggaraan Program Kartu Prakerja, ditulis Jumat (21/5/2021).
Fadhli menjelaskan terjadinya pengurangan angka pengangguran setelah mengikuti program pelatihan Kartu Prakerja, berdampak pada meningkatnya jumlah alumni yang bekerja dan berwirausaha.
“Sebelum mengikuti pelatihan sebanyak 31,4% penerima program Kartu Prakerja mengaku berstatus bekerja kemudian meningkat menjadi 34,6% penerima yang bekerja setelah mengikuti program. Sedangkan untuk yang berwirausaha juga terjadi peningkatan, yang sebelumnya 12,6 % naik menjadi 25,6%,” jelas Fadhli.
Baca Juga: Airlangga: Penerima Kartu Prakerja Calon Pahlawan Kebangkitan Nasional
Hasil survei Cyrus Network juga menunjukan bahwa mayoritas responden menilai Program Kartu Prakerja ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan setuju jika pemerintah melanjutkan program ini.
“Temuan survei juga menunjukkan, 96,8% responden menyatakan bahwa orang-orang di sekitarnya memerlukan Program Kartu Prakerja dan 98,4% setuju jika pemerintah melanjutkan program tersebut,” ujarnya.
Alasannya, menurut temuan survei Cyrus Network, mayoritas responden menilai program Kartu Prakerja secara umum bermanfaat bagi mereka. Karena pelatihan yang diberikan bisa menambah pengetahun dan keterampilan.
“66,4% responden setuju dan 32,5% sangat setuju bahwa program Kartu Prakerja secara umum (pelatihan dan insentif) bermanfaat bagi mereka. 98,2% responden mengaku setuju bahwa pelatihan Kartu Prakerja menambah pengetahuan dan 96% responden mengaku setuju pelatihan Kartu Prakerja menambah keterampilan mereka,” kata Fadhli.
Survei yang dilakukan oleh Cyrus Network ini dilaksanakan pada 1-5 Mei 2021 dengan menggunakan metode telesurvei.
Baca Juga: Pengangguran di Solok Selatan Naik, Kemiskinan Berkurang
"Mengingat masih pandemi, dan tersedianya data nomor telepon populasi penerima program dari pihak Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja yang bisa kami gunakan untuk kerangka sampling, maka kami memilih melakukan telesurvei," papar Fadhli.
Dari data yang tersedia, diambil 2000 responden secara acak menggunakan metode simple random sampling. Margin of error survei ini +/- 2,24% pada tingkat kepercayaan sebesar 95%.
Merespons survei tersebut, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksanaan Program Kartu Prakerja Deni Puspa Purbasari mengungkapkan, hasil survei tersebut sejalan dengan evaluasi yang dilakukan pihaknya dan beberapa lembaga lainnya.
Meskipun hasilnya baik, beberapa temuan survei ini lanjutnya, akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pelatihan maupun mekanisme kepesertaan program ini ke depannya.
"Kami akan terus melakukan inprovement," pungkasnya.