Pasca Sidak Satgas Pangan, APEI Akui Gula Rafinasi Tak Langka

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 21 Mei 2021 | 06:55 WIB
Pasca Sidak Satgas Pangan, APEI Akui Gula Rafinasi Tak Langka
Kapolresta Banyumas didampingi Kasat Reskrim menunjukkan gula rafinasi dan gula hasil oplosan antara rafinasi dengan cairan molase di Mapolresta Banyumas, Kamis (22/4/2021). [Suara.com/Anang Firmansyah]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polemik soal pasokan gula rafinasi untuk kebutuhan industri di Jawa Timur mulai menemukan titik terang. Belum lama ini, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur menggelar pertemuan virtual via zoom yang dihadiri pelaku usaha dan para pemangku kebijakan.

"Pertemuannya diinisiasi Gubernur Jawa Timur (lewat Disperindag Jawa Timur). Hadir semua, Kemenperin, Kemendag, AGRI dan kami (APEI) sebagai pelaku industri," tutur Ketua Asosiasi Pesantren Entrepreneur Indonesia (APEI), Muhammad Zakki ditulis Jumat (21/5/2021).

Ia melanjutkan, dalam pertemuan virtual tersebut diluruskan perihal informasi terkait pasokan gula rafinasi di Jawa Timur.

"Saya harus luruskan berita yang sudah ada. Gula rafinasi itu tidak langka di Jawa Timur. Tetapi, gula itu harus diambil dari luar daerah sehingga itu berdampak pada high cost. Biaya transportasinya itu siapa yang tanggung. Ini yang menjadi persoalan," tutur dia.

Ia menuding, kondisi ini terjadi karena terbitnya Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 3 tahun 2021 tentang Jaminan Ketersediaan Bahan Baku Industri Gula dalam rangka Pemenuhan Kebutuhan Gula Nasional.

Aturan itu, kata dia, membuat pabrik gula di Jawa Timur, dalam hal ini PT Kebun Tebu Mas (KTM) tak lagi mendapat pasokan impor raw sugar sehingga tak bisa memasok gula rafinasi ke pelaku industri.

Sementara itu Ketua Umum Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia Bernardi Dharmawan juga memastikan tidak ada kelangkaan gula rafinasi di Jawa Timur. AGRI menyediakan stok GKR di gudang Jawa Timur.

Untuk membantu UKM, AGRI menawarkan harga jual yang sama di Jawa Timur, seperti harga jual di pabrik anggota AGRI.

“Dengan demikian UKM tidak menanggung biaya transportasi,” pungkas Benardi.

Baca Juga: Satgas Pangan Temukan Perusahaan Penimbun Gula Rafinasi

Dihubungi terpisah, Direktur Industri Makanan, Hasil Laut, dan Perikanan, Kementrian Perindustrian Supriyadi menjelaskan, desakan agar PT KTM diberikan ijin impor raw sugar mustahil dipenuhi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI