Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir bakal menambah pasokan vaksin untuk program vaksinasi gotong royong. Terdapat dua jenis vaksin yang bakal ditambah pasokannya, yaitu Cansino dan Sinopharm.
Menurut Erick, pihaknya telah mendapat komitmen dari Sinopharm dalam pengadaan vaksin untuk program vaksinasi gotong royong.
"Alhamdulillah untuk sinopharm sendiri kita sudah dapat komitmen dari perusahaan sinopharm iya itu untuk 15 juta dosis atau 7,5 juta orang dari mulai bulan ini sampai nanti bulan Desember," ujar Erick dalam konferensi pers vaksinasi gotong royong Kadin secara virtual, Rabu (19/5/2021).
Vaksin lainnya yaitu Cansino, Erick yang juga Ketua Pelaksana KPCPEN ini bakal mendorong pihak produsen untuk berkomitmen mengirimkan vaksin ke Indonesia.
Baca Juga: Frontal! Kaesang Pangarep Ajak Harry Kane Main di Persis Solo
Rencananya, Erick akan mendatangkan vaksin Cansino sebanyak 5 juta dosis yang dosis tersebut hanya untuk 1 suntikan, sehingga cukup untuk 5 juta orang.
"Jadi memang nilainya 5 juta. Jadi totalnya itu nanti ada 12,5 juta vaksin untuk gotong-royong," ucapnya.
Dalam hal ini, Mantan Presiden Klub Inter Milan ini tidak menutup kemungkinan untuk mendatangkan vaksin jenis lainnya. Namun, untuk saat ini, hanya dua jenis vaksin tersebut yang dalam fokus pengadaan.
"Tidak kalah pentingnya kesediaan vaksin. tentu selain daripada vaksin yang memang sudah ditugaskan oleh pemerintah kepada Kemenkes dimana tentu ada jenis-jenis vaksinnya yang saya tidak bisa sebut satu persatu. tetapi untuk vaksin daripada gotong royong sendiri Hari ini kita memfokuskan kepada dua merek," tutur dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin, Rosan P Roeslani menambahkan, hingga saat ini lebih dari 20 ribu perusahaan mendaftar untuk ikut dalam vaksinasi gotong royong.
Baca Juga: Toyota Mulai Beri Vaksin Covid-19 ke Karyawan dan Keluarga
"Yang melakukan registrasi atau pendaftaran di Kadin melalui link Kadin, ini kami lakukan tidak ada yang manual dan semua secara automatic, itu sudah ada 22.736 perusahaan dan sudah menyentuh 10 juta orang," kata Rosan.