Suara.com - Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) serius dalam mengembangkan desa wisata di Kawasan Maninjau, Sumatera Barat (Sumbar). Keseriusan Kemendes PDTT dalam mengembangkan wisata di daerah tersebut dibahas oleh Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Penanganan Tata Kelola Danau Maninjau secara virtual, pada Selasa, (18/5/2021).
Rapat yang dipimpin Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi, Luhut B Panjaitan itu membahas diversifikasi dalam pengembangan produk wisata di kawasan Danau Maninjau melalui pengembangan Desa Wisata dan Ekowisata, berlandaskan konsep Destinasi Pariwisata Berkelanjutan dan Pariwisata Berbasis Masyarakat.
Gus Menteri, sapaan akrabnya dalam rapat itu melaporkan, di sekitar Danau Maninjau telah masuk dalam kawasan Perdesaan Prioritas Nasional.
"Yaitu Kecamatan Ampek Koto dan Matur," kata Doktor Honoris Causa dari UNY ini.
Baca Juga: Halalbihalal dengan Pengurus BumDes, Mendes Siap Fasilitasi Desa Wisata
Kemudian proses identifikasi awal, di sekitar Danau Maninjau itu ada ada Desa Maninjau dan satu desa lain yang sudah miliki Desa Wisata.
Kedua desa ini akan diidentifikasi lebih lanjut agar disekitar Danau Maninjau dibangun Desa Wisata lainnya.
"Laporan selanjutnya akan kami sampaikan Bulan Depan," kata Gus Menteri.
Kemendes PDTT mengorientasikan multiplier effect untuk membantu warga desa dan mengembangkan ekonomi lokal.
Peran yang dijalankan meliputi Pembangunan homestay di kawasan pariwisata, pembangunan homestay juga sertakan dana desa di desa setempat, pengelolaan homestay oleh Bumdes bekerja sama dengan masyarakat dengan sistem nagi hasil.
Baca Juga: Mendes PDTT Kutip Lagu Iwan Fals soal Desa, Apa Isinya?
Selanjutnya, pemanfaatan digitalisasi untuk sarana mempromosikan kultur maupun keindahan alam di desa-desa wisata. Melalui digitalisasi, Kemendes juga mendorong pemasaran produk unggulan desa melalui BUMDes untuk masuk ke even- even penting, hotel, dan tempat wisata.