Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) menggandeng PT Pos Indonesia (Persero) untuk mengantarkan bantuan sosial tunai (BST) ke rumah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kota Depok, Jawa Barat.
Salah satu KPM yang menerima layanan antar langsung BST ke rumah adalah Sampan Rahmat yang diwakili oleh istri Yatinem. Pekerjaannya adalah kuli bangunan berusia 55 tahun. Dia beralamat di Jalan Haji Marjiyah RT 03 RW 08 Kelurahan Meruyung, Limo, Kota Depok. Selain Sampan, KPM lainnya yang menerima layanan serupa adalah Ade Suryati.
Kepala Kantor Pos Kota Depok, Cecep Pribadi Usman menjelaskan, layanan antar langsung ke rumah penerima, untuk menghindari terjadinya kerumunan masyarakat di Kantor Pos. Mengingat, saat ini, Indonesia masih dilanda pandemi Covid-19.
"Kami menginisiasi penyaluran BST itu dengan zona RW atau mendekatkan kepada penerima manfaat, agar tidak ada kerumuman di Kantor Pos maupun di lokasi komunitas," ujar Cecep dalam keterangannya pada Minggu, (16/5/2021).
Baca Juga: Ribuan Keluarga di Bogor Rasakan Manfaat BST dari Kemensos
Berdasarkan data Kemensos, terdapat tiga gelombang, yakni pada Maret-April sebanyak 98.934 KPM dengan bayar 8-18 April, masa bayar batas 30 hari 7 Mei closing, cara mengeceknya yakni dengan mendatangi ke RW dan tempat bayar di Kantor pos.
Gelombang dua, diterima oleh 35.315 KPM dengan masa bayar 23 April sampai 3 Mei sisanya di kantor pos closing 22. Gelombang tiga, terdapat 1 KPM tambahan 134.250 tersalurkan. Hingga Minggu 9 Mei ada 127 tersalurkan jadi 95.19 persen sisa 6.462 KPM atau 4.18 persen.
Saat ini, masih ada sisa-sisa pembayaran namun terus dilakukan pembayaran dengan pola pendekatan yang lebih kecil. Bahkan, bebera waktu lalu ada kunjungan staf Kepresidenan dan Kementerian PMK.
"Sisa-sisa pembayaran terus dilakukan bagi para KPM dengan pendekatan yang lebih kecil. Sebagai wujud transparansi dalam penyaluran ditinjau staf kepresidenan, kantor PMK dan kami berbincang-bincang, " katanya.
Dari sekian KPM BST, kata Cecep, yang disalurkan melalui Kantor Pos selain dari warga miskin juga ada dari para penyandang disabilitas dan lanjut usia (lansia).
Baca Juga: Penyaluran BST di Kabupaten Bekasi Capai 97%
"Berdasarkan data kami, selain warga miskin juga ada penyandang disabilitas dan lansia, tapi yang tahu persis kondisi warga RT dan RW setempat, " tandasnya.