Suara.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk terus memperkuat ekosistem layanan digitalnya dengan berbagai channel elektronik champion seperti BNI Mobile Banking, jaringan digital branches termasuk Agen46, ATM, SMS Banking, Internet Banking, hingga CRM untuk segmen konsumer. Layanan digital BNI juga dapat dipercaya untuk membantu transaksi perusahaan melalui aplikasi BNI Direct. Digital ekosistem BNI juga unggul dalam penyediaan layanan Application Programming Interface (API).
Corporate Secretary BNI, Mucharom menjelaskan, penguatan ekosistem layanan digital BNI guna membuat layanan menjadi semakin cepat dan ringkas, namun tetap aman. Salah satu efek yang tidak dapat dihindarkan adalah adanya penyesuaian jumlah outlet karena adanya peralihan penggunaan layanan dari outlet ke electronic channel atau digital branch. Secara umum, rencana pembukaan, penutupan, atau relokasi suatu outlet didasarkan pada beberapa faktor, yaitu perkembangan layanan digital, kondisi bisnis, kebutuhan nasabah, dan juga rencana jangka panjang perusahaan.
Dalam rangka penguatan layanan digital tersebut, BNI juga melakukan pemetaan ulang terhadap jaringan kantor yang dimiliki, termasuk konversi outlet konvensional menjadi Syariah (Qonun di Aceh).
"Pemetaan ulang tersebut akan menjadi dasar bagi kami dalam menetapkan strategi bisnis kami, termasuk dalam penetapan layanan di outlet. Penyesuaiannya bisa dilakukan dengan penggabungan cabang pembantu atau outlet payment point yang berdekatan, sehingga menjadi lebih efisien dan lebih optimal. Terkait dengan karyawan, kami pastikan tidak akan ada pemutusan hubungan kerja," jelas Mucharom dalam keterangannya di Jakarta, Selasa, (11/5/2021).
Baca Juga: Dukung Ekspor Tanaman Hias, BNI Berikan KUR kepada Ratusan Petani
Menurut Mucharom, penutupan outlet tidak akan mengurangi layanan BNI bagi nasabah eksisting maupun masyarakat secara umum. Kebutuhan nasabah perseroan juga tetap dapat dilayani dengan aplikasi BNI Mobile Banking, mesin BNI Sonic, ATM maupun CRM BNI. Perusahaan terus menambah fitur-fitur baru pada aplikasi BNI Mobile Banking dan BNI Direct, serta layanan e-Channel lainnya.
“Intinya, kebutuhan nasabah dapat dilayani dengan kapabilitas digital BNI yang semakin baik” kata Mucharom.
Hingga Maret 2021, total jaringan kantor BNI di Indonesia telah mencapai 2.233 outlet. Adapun optimalisasi jaringan kantor dan shifting layanan ke digital dapat menciptakan efisiensi dari sisi biaya.
Mucharom menegaskan, bagi karyawan yang kebetulan outletnya ditutup, akan dipindah tugaskan ke outlet terdekat, atau dialihfungsikan (switching) sesuai kompetensinya. Kalau penutupan (administrasi) karena implementasi Qonun maka pada dasarnya orangnya tidak kemana mana.
“Adapun penutupan outlet tersebut bisa berupa cabang, kantor cabang pembantu, kantor kas dan payment point, dan tidak ada satupun karyawan yang di putus hubungan kerjanya karena ini,” kata Mucharom.
Baca Juga: BNI Sediakan Uang Tunai Rp12,9 Triliun Buat Lebaran
Dalam kesempatan tersebut, Mucharom juga membeberkan kinerja Agen Lakupandai BNI atau Agen46. Hingga April 2021, Agen46 menunjukkan pertumbuhan pada banyak indikator. Dari sisi Jumlah Agen46, BNI mencatat pertumbuhan sebesar 18,15 persen YoY, yaitu pada April 2021 sebanyak 156.460 Agen meningkat dibandingkan April 2020 sebanyak 132.422 Agen.
Agen46 juga aktif menjadi sumber DPK operasional, terbukti DPK Operasional yang dihimpun pada April 2021 tumbuh 44,8 persen lebih tinggi dibandingkan April 2020, di mana pada April 2021 sebesar Rp1,81 Triliun meningkat dibandingkan April 2020 sebesar Rp 1,25 Triliun. Selanjutnya Agen46 juga telah menghimpun Dana DPK BNI Pandai (Tabungan BSA) yang pada April 2021 tumbuh 10,29 persen YoY yaitu sebesar Rp 181 Miliar, meningkat dibandingkan April 2020 sebesar Rp164,1 Miliar.
Begitu juga dengan kinerja operasional agen, yang tergambarkan melalui FBI. FBI yang dihimpun dari operasional pelayanan Agen46 di seluruh Indonesia pun meningkat 14,83 persen YoY pada April 2021 yaitu sebesar Rp 19,51 Miliar meningkat dibandingkan April 2020 sebesar Rp16,99 miliar.
Kinerja positif ini menunjukkan bahwa konsep Branchless Banking yang ditanamkan pada setiap Agen46 telah sukses menyentuh tiga target utama pengembangan agen-agen Lakupandai yang digagas OJK, yaitu menyentuh masyarakat unbanked, sukses inklusi keuangan, dan sukses literasi keuangan.
"Kami melihat masih terdapat ruang untuk pengembangan layanan, operasional, maupun kinerja bisnis Agen46 ke depan. Ini antara lain karena percepatan transformasi digital yang tengah kami lakukan saat ini akan menyentuh Agen46," kata Mucharom optimis.
Mucharom menambahkan, secara keseluruhan transaksi digital BNI juga tercatat mengalami kenaikan secara signifikan. Pada layanan BNI Mobile Banking, hingga Kuartal I - 2021, jumlah pengguna BNI Mobile Banking mencapai 8,56 juta atau tumbuh 58,4 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu. Adapun nilai transaksi mencapai Rp138 triliun pada Maret 2021 atau tumbuh 33,2 persen dibandingkan Maret 2020 sebesar Rp 103 triliun. Jumlah transaksi yang dilakukan melalui BNI Mobile Banking mencapai 95 juta pada Kuartal I-2021 atau meningkat 50,4 persen dibandingkan Kuartal I-2020 yang mencapai 63 juta transaksi.
Tingginya animo pengguna BNI Mobile Banking didorong oleh fitur – fitur terbaru yang diluncurkan untuk melengkapi layanan di dalamnya. Antara lain seperti Biometric Login, pembukaan rekening secara digital dengan fitur pengenalan wajah atau face recognition, peminjaman dana, pengelolaan tagihan kartu kredit, pengembangan e-wallet, hingga pengembangan QR payment. Berbagai inovasi fitur ini mendapatkan apresiasi dari penggunanya tercermin dari meningkatnya rating aplikasi BNI Mobile Banking pada Android Play Store dari 3,6 di Agustus 2020 menjadi 4,9 di Maret 2021.
Peningkatan juga terjadi pada platform digital transactional banking atau BNIDirect, yang menawarkan solusi terintegrasi untuk layanan Payment Management, Collection Management, Liquidity Management, Value Chain Management, hingga Open Banking Solution. Hingga Maret 2021, jumlah nasabah cash management BNI mencapai lebih dari 72 ribu, meningkat 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan volume transaksi di 3 bulan pertama tahun 2021 mencapai Rp 968 triliun yang meningkat 22,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020.
Sebagai Bank yang berorientasi bisnis internasional, BNI hadir dengan beberapa pengembangan, salah satunya Global Transaction Banking yang memanfaatkan enam kantor cabang luar negeri BNI sebagai tempat advisory, implementasi, dan complaint handling untuk cash management dari Indonesian related Companies yang ada di negara-negara tersebut.
Selain itu, BNI juga hadir dengan BNI Trade Online, yaitu pengembangan digital untuk proses Trade Finance yang telah terintegrasi dengan BNIDirect sebagai Cash Management BNI, di mana penyampaian permohonan transaksi trade dapat dilakukan secara online tanpa harus datang ke outlet BNI dan dapat dilakukan di mana pun dan kapan pun secara cepat dan mudah. BNI juga memiliki platform digital lainnya guna mendukung transaksi online untuk nasabah, seperti Garansi Bank Online dan Financial Supply Chain Management sebagai platform digital untuk proses pada Garansi Bank dan Supply Chain Financing.
Hal ini mempertegas inisiatif BNI untuk terus meningkatkan layanan digital tidak hanya kepada nasabah ritel, namun juga kepada nasabah korporasi dan UMKM yang jumlahnya mencapai 83,6 persen dari total kredit yang disalurkan. Investasi berkelanjutan di platform transactional banking akan terus menjadi prioritas, mengingat hampir separuh dari dana murah BNI berasal dari nasabah aktif pengguna BNI Direct.