Suara.com - Dengan adanya pemberlakuan penyekatan wilayah dan larangan mudik, pergerakan penumpang di pelabuhan penyeberangan Merak dan Bakauheni turun drastis.
Berdasarkan data yang disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi hingga hari keempat masa peniadaan mudik, jumlah penumpang di kedua pelabuhan tersebut turun signifikan.
“Jumlah penumpang di Merak dan Bakauheni mengalami penurunan antara 80 sampai 90 persen,” kata Menhub dalam keterangan persnya, Senin (10/5/2021).
Menhub juga mengapresiasi petugas yang melakukan penyekatan yang berlapis.
Jadi, kata dia, apabila masyarakat yang bersikeras mudik lolos di titik awal, maka akan ada penyekatan lagi di titik berikutnya. Sehingga dapat mengurangi potensi adanya celah.
Baca Juga: Puan Maharani Apresiasi Putar Balik Kendaraan di Pelabuhan Bakauheni
Berdasarkan data, pada Sabtu (8/5) atau hari ketiga masa peniadaan mudik, tercatat penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Merak untuk kepentingan nonmudik sebanyak 3.050 penumpang. Sementara pada kondisi normal tercatat 25-28 ribu penumpang.
Sebelumnya, Menhub meminta para petugas mewaspadai dan mengantisipasi potensi adanya suatu lonjakan arus lalu lintas pada H-4 dan H-3 jelang Lebaran.
Menhub juga memastikan angkutan logistik tetap berjalan lancar pada masa peniadaan mudik ini.
“Kami ingin juga memastikan angkutan logistik tetap berjalan tanpa hambatan di masa peniadaan mudik ini. Di Merak dan Bakauheni pergerakan logistik hanya mengalami penurunan lima persen. Artinya angkutan logistik tetap berjalan baik,” ungkap Menhub.
Baca Juga: Pelarangan Mudik Pelabuhan Merak, Kendaraan Ini Tetap Boleh Melintas