Suara.com - Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, termasuk peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), BPJS Kesehatan melakukan audiensi bersama RS Haji Jakarta dan Siloam Hospitals, Jumat (7/5/2021). Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan pemetaan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia untuk mengetahui potret kondisi akses layanan kesehatan di berbagai daerah di Indonesia.
“Salah satu fungsi BPJS Kesehatan adalah memilih dan menyeleksi fasilitas kesehatan mitra, agar kualitas pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN-KIS terstandar. Pemetaan fasilitas kesehatan ini penting dilakukan karena di satu sisi, di kota-kota besar khususnya, fasilitas kesehatan sangat mudah diakses dan dilengkapi sarana prasarana canggih, sementara di lain tempat, justru kekurangan fasilitas kesehatan atau sarana prasarana,” katanya.
Lily mencontohkan, di Kota Makassar ada sekitar 47 rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, dan ada 12 rumah sakit yang hendak mengajukan kerja sama. Sementara ada kota atau kabupaten yang berjarak satu atau dua jam dari Kota Makassar yang belum memiliki rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan, karena terkendala ketersediaan sarana prasarana yang dibutuhkan.
“Dalam membangun kerja sama dengan rumah sakit, BPJS Kesehatan mengacu pada regulasi yang ditetapkan pemerintah. Ada standar-standar yang harus dipenuhi rumah sakit untuk bisa menjadi mitra kami. Hal ini dilakukan untuk memastikan peserta JKN-KIS memperoleh pelayanan yang standar dan berkualitas. Oleh karena itu, kami mendorong pemerintah daerah dan pihak swasta untuk bersama-sama memenuhi kebutuhan layanan kesehatan di daerah perifer. Harapannya, melalui pengembangan layanan dan sarana prasarana, fasilitas kesehatan di daerah bisa survive dan pelayanan kesehatan terdistribusi secara merata,” ujar Lily.
Baca Juga: Jalin Sinergi, BPJS Kesehatan dan Polri Optimalkan Mutu Layanan JKN-KIS