Suara.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) terus menunjukkan komitmennya untuk mengembangkan potensi bisnis ekspor di Indonesia, khususnya kepada para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Salah satu bentuk keseriusan BNI dalam mendukung bisnis ekspor Indonesia adalah memberikan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada para pelaku UKM.
Kali ini, UKM yang disasar adalah pengembang tanaman hias. Dukungan finansial ini diberikan BNI agar para pengembang tanaman hias mampu meningkatkan kapasitas bisnisnya hingga sanggup mengekspor produknya.
"Langkah ini menjadi terobosan baru dari perbankan untuk mendorong peningkatan nilai tambah dan daya saing UKM di pasar global pada para petani tanaman hias, sehingga nantinya turut membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional," tutur Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto.
Untuk mendukung upaya itu, BNI bekerjasama dengan CV Minaqu sebagai salah satu perusahaan eksportir tanaman hias. BNI menyalurkan KUR kepada petani florikultura yang berorientasi ekspor. Kerjasama ini diharapkan dapat mengembangkan dan meningkatkan potensi florikultura Indonesia agar semakin dilirik dunia internasional dan menjadi salah satu produk unggulan ekspor.
Baca Juga: 5 Jenis Tanaman Hias Paling Dicari di Indonesia Lengkap dengan Harganya
Budidaya Florikultura sendiri merupakan salah satu bidang usaha yang menjanjikan. Buktinya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto yang didampingi Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor Florikultura dan benih sayuran dari 25 perusahaan eksportir ke 28 negara. Acara pelepasan ekspor ini dilaksanakan di Jungle Fest, Bogor, Jawa Barat, pada 6 Mei 2021. Ini merupakan komitmen pemerintah dalam mendukung program ekspor komoditas florikultura dan hortikultura.
Dalam rangkaian acara tersebut dilakukan juga penyerahan KUR BNI secara simbolis kepada 100 petani binaan CV Minaqu oleh Menteri Koordinator Perekonomian dan Menteri Pertanian. Dalam acara tersebut turut hadir Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto.
Sis Apik melanjutkan, selain memberikan dukungan permodalan melalui KUR, BNI juga berperan dalam membangun ekosistem pertanian florikultura dengan membentuk jaringan serta pendampingan terhadap UKM serta korporasi. Pendampingan dan pemberdayaan kelompok tani tersebut dilakukan agar dapat menjadi hub dalam jaring ekosistem yang ada.
"BNI juga mengaktifkan collection agent serta fungsi Agen46 (agen laku pandai) untuk menjadikan transaksi keuangan sebagai suatu close loop system," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam sambutannya mengatakan, acara ini sangat penting karena sejalan dengan upaya pemerintah mendorong ekspor komoditas unggulan sebagai sumber devisa. Saat ini, preferensi pasar internasional mulai berubah ke arah tanaman tropis.
Baca Juga: Volume Ekspor Tanaman Hias Lampung Meningkat
"Kondisi tersebut tentu memberi peluang bagi para pengusaha di dalam negeri karena potensi pengembangan tanaman hias tropis di Indonesia sangat tinggi," ucap SYL, sapaan akrab Syahrul Yasin Limpo.
Lebih jauh SYL mengatakan, Indonesia memiliki berbagai tanaman hias yang sangat khas. Tanaman-tanaman hias khas Indonesia ini ternyata dibutuhkan dan diminati hampir oleh masyarakat di seluruh negara. Di Jepang, di Asia, Saudi Arabia dan jazirah Arab lainnya, Inggris, Eropa, maupun di Benua Amerika.
"Dengan terbukanya akses pasar ekspor, maka posisi tawar petani tanaman hias semakin kuat dan menjadi solusi ekonomi di tengah pandemi saat ini," kata SYL.
Masih dalam kesempatan yang sama, Pemimpin Divisi Bisnis Usaha Kecil dan Program BNI, Bambang Setyatmojo menyampaikan, realisasi KUR di sektor pertanian yang telah disalurkan selama tahun 2021 hingga bulan April sebesar Rp 2,7 triliun serta menyentuh 67 ribu penerima KUR di seluruh Indonesia.
"Harapannya, meski di tengah pandemi, BNI semakin giat mendorong UMKM-UMKM Indonesia untuk dapat melakukan kegiatan ekspor untuk dapat memulihkan ekonomi nasional yang semakin bertumbuh," Bambang Setyatmojo mengakhiri.