Suara.com - Setelah tumbuh minus 0,74 persen pada kuartal I 2021, pertumbuhan ekonomi Indonesia diprediksi bakal bangkit di kuartal II 2021.
Indikator pemulihan ekonomi, seperti penyerapan tenaga kerja yang mulai tumbuh positif menjadi salah satu pemicunya.
"Penyerapan tenaga kerja mulai bergerak lagi, sekarang sektor informalnya berkurang, kembali sektor formal," kata Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abdullah dalam sebuah diskusi virtual, Kamis (6/5/2021).
Meningkatnya serapan tenaga kerja ini, imbas sejumlah kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah seperti halnya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) pada kendaraan bermotor hingga Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di sektor properti.
Baca Juga: Airlangga Pede Ekonomi Indonesia Bisa Tumbuh 7 Persen di Kuartal II 2021
"Artinya yang kemarin dirumahkan, PHK, sebagian sudah ada yang mulai diserap industri," katanya.
Hal tersebut pun memberikan dampak pada sektor manufaktur yang kembali ekspansif. Pada April 2021, indeks manufaktur Indonesia atau Purchasing Manager’s Index (PMI) berada di level tertinggi sepanjang sejarah yakni 54,6, dari bulan sebelumnya 53,2.
Dengan mulai bergeraknya sektor tenaga kerja hingga industri, Piter memproyeksi perekonomian di kuartal II akan tumbuh positif di kisaran 3-4 persen.