Jokowi: APBD Rp182 Triliun Seharusnya Segera Dibelanjakan

Selasa, 04 Mei 2021 | 13:06 WIB
Jokowi: APBD Rp182 Triliun Seharusnya Segera Dibelanjakan
Presiden Joko Widodo [Biro Pers Sekretariat Presiden/Lukas]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo mengatakan APBD sebesar Rp182 triliun seharusnya dibelanjakan pemerintah daerah untuk pemulihan ekonomi, bukan diparkir di Bank Pembangunan Daerah.

"Kemarin saya sudah mengingatkan di akhir Maret 2021 di perbankan masih ada uang APBD provinsi kabupaten dan kota Rp182 triliun yang seharusnya itu segera dibelanjakan untuk memperbesar sisi permintaan, sisi konsumsi," kata Jokowi.

Dalam rangka pemulihan ekonomi, Jokowi juga mendorong industri bangkit kembali, para pekerja mulai bekerja, domestik supply side ditingkatkan, dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.

Presiden Jokowi mengatakan rencana kerja pemerintah tahun 2022 masih mengusung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.

Baca Juga: Jokowi: Pandemi Beri Pelajaran Luar Biasa Dalam Perencanaan Pembangunan

"Harus kita ingat fondasi paling awal dari pemulihan ekonomi adalah pengendalian Covid-19," ujar Jokowi.

Jokowi menekankan percepatan belanja pemerintah, terutama berbagai bentuk bantuan sosial, padat karya, dan mendorong belanja masyakarat.

"Demand side harus diperbesar, sisi permintaan harus diperbesar," kata dia.

Jokowi juga mengatakan reformasi struktural sudah dimulai dengan penetapan Undang-Undang Cipta Kerja.

"Semua kementerian lembaga dan pemerintah daerah harus sinergis dalam melaksanakan dan memanfaatkan reformasi struktural ini, harus kita rencanakan sejak sekarang bahwa nilai tambah di sektor industri harus ditingkatkan, ketahanan pangan harus meningkat dan pemulihan sektor pariwisata harus berjalan dengan baik," kata dia.

Baca Juga: Jokowi dan Puan Tinjau Panen Petani, Roy Suryo Beri Komentar Menohok

Perkembangan dunia yang mengarah ke green economy, kata Jokowi, harus dimanfaatkan Indonesia.

Jokowi mengatakan Indonesia merupakan salah satu paru-paru terbesar dunia sehingga Indonesia bisa memperoleh manfaat besar dari hutan tropis dan hutan mangrove.

"Oleh sebab itu transformasi energi menuju energi baru dan terbarukan harus dimulai. Green economy, green teknologi dan green product harus diperkuat agar kita bisa bersaing di pasar global dan kita sudah merencanakan ini untuk membuat green industrial park kawasan industri hijau, akan kita siapkan di Kalimantan Utara," kata Jokowi.

"Karena kita ingin memanfaatkan hydropower yang ada di Sungai Kayan dan ini akan menghasilkan energi hijau, energi baru terbarukan yang akan disalurkan kepada Kawasan Industri hijau sehingga muncul produk-produk hijau dari sana. Inilah kekuatan kita kedepan." 

Jokowi mengatakan kekuatan di blue economy harus dimanfaatkan. Indonesia adalah negara terkaya dalam hal biodiversity di laut.

"Kita harus memanfaatkan secara bijak anugerah Tuhan ini, mensejahterakan rakyat dengan tetap menjaga alam dan keberlanjutan produksi. sustainable blue ekonomy menjadi agenda yang harus diprioritaskan di semua wilayah pantai yang kita miliki," kata Jokowi.

Jokowi menekankan pertumbuhan ekonomi Indonesia harus inklusif dan menjadi bagian penting bagi penyelesaian masalah-masalah SDGs sustainable development goals.

"Pertumbuhan ekonomi harus menjadi mesin bagi pemerataan pembangunan dan keadilan ekonomi baik antar daerah maupun antara desa dengan kota. pertumbuhan ekonomi harus meningkatkan kelas UMKM kita dan semakin mampu bersaing dengan produk-produk dari negara lain," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI