India dan Brazil Lockdown, Harga Minyak Langsung Jatuh

Senin, 03 Mei 2021 | 07:32 WIB
India dan Brazil Lockdown, Harga Minyak Langsung Jatuh
Perkembangan harga minyak dunia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak melemah pada aktivitas trading akhir pekan lalu. Pelemahan harga minyak seiring perluasan lockdown di India dan Brasil guna mengendalikan pandemi Covid-19.

Hal ini mengimbangi prospek bullish demand BBM musim panas serta pemulihan ekonomi.

Mengutip CNBC, Senin (3/5/2021) minyak mentah Brent turun 1,91 persen atau USD 1,31 ke harga 67,25 dolar AS per barel pada perdagangan hari terakhir untuk kontrak bulan Juni. Minyak mentah West Texas Intermediate AS untuk kontrak delivery Juni ditutup turun 2,2 persen atau 1,43 juta barel di harga 63,58 dolar AS per barel.

"Pemulihan permintaan pasca-COVID-19 masih tidak merata dan lonjakan kasus di India berfungsi sebagai pengingat tepat waktu bahwa reli ke harga USD 70 terlalu dini," kata Tim Analis Energy Aspects dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Update Covid-19 Global: Tembus 400 Ribu Kasus Baru, India Diminta Lockdown

Posisi harga 70 dolar AS per barel seperti itu kemungkinan akan dicapai hanya pada kuartal ketiga tahun ini, ketika permintaan meningkat secara material dan stok melimpah berakhir, kata mereka.

Brent berada di jalur untuk mendapatkan kenaikan sekitar 8 persen di bulan April. Sementara WTI tampak menorehkan kenaikan hampir 10 persen.

Kenaikan ini akan menjadi kenaikan bulanan kelima dalam enam bulan karena permintaan global hampir kembali ke tingkat sebelum pandemi didukung oleh stimulus fiskal dan pelonggaran penguncian virus di beberapa negara.

Sementara pengurangan produksi dari OPEC dan sekutunya termasuk Rusia mengurangi minyak mentah.

Adopsi vaksinasi Covid-19 yang lebih luas juga memulihkan kepercayaan sehingga berpotensi mengangkat permintaan minyak.

Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Dunia Terdongkrak Data Ekonomi AS

Beberapa kota di AS menghentikan lockdown yang memicu kepercayaan akan permintaan yang lebih kuat pada bensin menjelang musim mengemudi musim panas di USA, kata analis ANZ. Sedangkan penjualan bahan bakar di Inggris mendekati level musim panas lalu.

Liburan Hari Buruh yang akan datang di China juga akan meningkatkan permintaan bahan bakar di negara konsumen minyak terbesar kedua di dunia itu.

"Optimisme baru ini membayangi kendala di India, di mana gelombang kedua infeksi COVID-19 mengakibatkan diberlakukan pembatasan baru perjalanan," kata ANZ dalam sebuah catatan.

India yang adalah negara terpadat kedua di dunia ini berada dalam krisis yang parah. Rumah sakit dan kamar mayat kewalahan, karena jumlah kasus Covid-19 mencapai 18 juta pada hari Kamis.

Pada hari Jumat, survei sektor swasta menunjukkan bahwa aktivitas pabrik Jepang berkembang pada bulan April pada laju tercepat sejak awal 2018 di tengah pemulihan permintaan global meskipun pembatasan untuk mencegah penyebaran virus corona membayangi prospek ekonomi secara keseluruhan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI