Suara.com - Pandemi COVID-19 menimbulkan banyak risiko bisnis bagi para pelaku usaha properti. Salah satunya adalah risiko kegagalan pengembang untuk menyelesaikan proyeknya, sehingga konsumen tidak menerima aset propertinya tepat waktu.
Direktur Eksekutif Indonesia Property Watch (IPW) Ali Tranghanda menjelaskan, dalam situasi krisis seperti saat ini konsumen harus pintar dalam memilih target properti yang akan dibeli.
Selain sumber pembiayaan yang efisien seperti KPR, memahami track record pengembang juga penting untuk memperkecil risiko gagal serah terima aset properti.
Menurut Ali, sejak pandemi COVID-19 yang terjadi pada awal 2020 lalu, banyak proyek properti yang terhenti. Di pengadilan juga banyak sekali gugatan dari konsumen yang gagal menerima unit propertinya.
Baca Juga: Jababeka Residence Gandeng Bank UOB Bantu Milenial Miliki Properti
"Setiap krisis ekonomi menjadi ancaman bagi pebisnis properti dan konsumennya. Karena itu memahami track record pengembang sangat penting sebelum menetapkan pilihan," kata Ali ditulis Sabtu (1/5/2021).
Ali juga menyatakan, untuk mengurangi risiko gagal menerima aset properti, calon konsumen juga bisa membeli properti yang ready to use atau sudah siap dihuni. Jika jeli, banyak aset-aset properti bagus yang tersedia di pasar. Harganya juga cenderung belum bergerak naik.
"Produk yang ready stock harganya bisa jauh lebih murah karena pengembang membutuhkan dana cepat untuk menjaga cashflow perusahaan,” ujar Ali.
Contoh pengembang yang saat ini juga banyak menyediakan produk ready stok baik dari hunian tapak maupun apartemen yakni PT Agung Podomoro Land Tbk (APL). Perusahaan properti papan atas Indonesia ini mengungkapkan bahwa penjualan unit ready to use atau ready stock sangat tinggi sejak pandemi.
Direktur Pemasaran PT Agung Podomoro Land TBK, Agung Wirajaya menjelaskan peningkatan penjualan juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang telah memberikan subsidi pajak pertambahan nilai (PPN) untuk properti.
Baca Juga: Adhi Commuter Properti Catatkan 400 Persen Kenaikan Marketing Sales
Langkah Pemerintah dengan mendukung investasi properti melalui kebijakan insentif dan relaksasi patut diapresiasi. Situasi ini menjadi angin segar bagi pelaku industri di sektor properti tanah air.
“Kami mendukung upaya pemerintah untuk membangkitkan sektor properti sebagai salah satu kunci pertumbuhan ekonomi. Dengan berbagai program spektakular bonus, konsumen kini gampang untuk memiliki properti tapak ataupun unit apartemen dari APL yang siap huni,” jelas Agung.
Bahkan, kata Agung, pada momentum ramadhan ini APL telah menyiapkan program specta ramadhan khusus untuk konsumennya dengan memberikan free PPN, DP 0% dan diskon sampai dengan 28%.
Properti ready stock tersedia di Kota Podomoro, Podomoro City Deli Medan, Podomoro Park Bandung, Podomoro Golf View, Vimala Hils, SOHO Pancoran, Bukit Mediterania, Grand Madison, Orchard Park, Harco Sky dan Borneo City.
“Kami sangat gembira karena banyak konsumen di berbagai kota antusias terhadap aset ready stock APL. Seperti di Podomoro City Deli Medan yang penjualannya terus meningkat sejak awal kuartal I tahun ini," ungkap Agung.
Agung menambahkan, APL tetap berhati-hati dalam menghadapi ketidakpastian yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19. Salah satu bentuk kehati-hatian itu adalah mempercepat pembangunan unit properti yang telah dibeli oleh konsumen. Bahkan dibeberapa lokasi serah terima unit dilakukan lebih cepat dari target.
"Target utama kami adalah kepuasaan pelanggan dan melahirkan hunian yang nyaman sesuai kebutuhan dan mendukung gaya hidup konsumen. Karena itulah "jimat" Agung Podomoro mampu bertahan dan terus berkembang lebih dari lima dekade ini," tambah Agung.