Suara.com - Harga minyak mentah melonjak lebih dari 1 persen setelah stok Amerika membukukan penurunan besar dan penyulingan meningkatkan aktivitas ke level tertinggi dalam lebih dari setahun.
Mengutip CNBC, Kamis (29/4/2021) minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, ditutup melesat 85 sen, atau 1,3 persen menjadi 67,27 dolar AS per barel.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melambung 92 sen, atau 1,5 persen menjadi 63,86 dolar AS per barel.
OPEC Plus, yang terdiri dari Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya, Selasa, memutuskan untuk tetap berpegang pada rencana pelonggaran bertahap pembatasan produksi minyak dari Mei hingga Juli, indikasi bahwa kelompok tersebut yakin permintaan global akan pulih.
Baca Juga: OPEC Abaikan Lonjakan Kasus Corona di India, Harga Minyak Melambung
Persediaan minyak mentah Amerika meningkat 90.000 barel pekan lalu, menurut Badan Informasi Energi, jauh lebih kecil dari perkiraan analis untuk kenaikan 659.000 barel.
Stok distilasi, yang mencakup minyak pemanas dan bahan bakar diesel, merosot 3,3 juta barel dalam sepekan, dan tingkat penyulingan melonjak menjadi 85,4% dari kapasitas, level tertinggi sejak Maret 2020.
Dalam laporan tim ahli OPEC Plus awal pekan ini, kelompok tersebut memperkirakan permintaan minyak global pada 2021 akan tumbuh 6 juta barel per hari, setelah permintaan turun 9,5 juta barel per hari tahun lalu di tengah pandemi.
Goldman Sachs memperkirakan lonjakan permintaan minyak terbesar dalam sejarah di 5,2 juta barel per hari selama enam bulan ke depan, karena kampanye vaksinasi semakin cepat di Eropa dan permintaan perjalanan meningkat.
Goldman mengatakan pelonggaran pembatasan perjalanan internasional pada Mei akan menaikkan permintaan bahan bakar jet sebesar 1,5 juta barel per hari.
Baca Juga: Kasus Corona di India Menggila, Harga Minyak Tak Berdaya
Di India, konsumen minyak terbesar ketiga di dunia, jumlah kematian Covid-19 meroket melebihi 200.000 dan infeksi meningkat lebih dari 300.000 kasus sehari selama sepekan.