Suara.com - Palladium yang mengalami defisit menyentuh rekor tertinggi pada perdagangan Senin, sementara emas tetap stabil karena investor menunggu isyarat kebijakan dari pertemuan Federal Reserve pekan ini.
Mengutip CNBC, Selasa (27/4/2021) palladium melonjak 1,7 persen menjadi 2.903,77 dolar AS per ounce setelah mencapai level tertinggi sepanjang masa di 2.941 dolar AS per ounce.
Logam itu, yang digunakan dalam katalis pengurang emisi di mobil, melambung sekitar 19 persen sepanjang tahun ini.
"Palladium dapat tetap kekurangan pasokan pada 2021 bahkan dengan Nornickel Rusia mengurangi penurunan produksi," kata analis Standard Chartered Suki Cooper.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Rp 933.000 per Gram
Dia memperkirakan harga rata-rata 2.800 dolar AS per ounce pada kuartal kedua, mengatakan itu kemungkinan akan menjadi "periode yang paling ketat.
Sementara harga emas di pasar spot naik 0,1 persen menjadi 1.779,20 dolar AS per ounce dan emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,1 persen lebih tinggi menjadi USD1.780,10 per ounce.
"Pasar (emas) hanya ingin mencermati FOMC untuk melihat apa yang mereka katakan tentang inflasi," kata Bob Haberkorn, analis RJO Futures.
Pedagang juga akan fokus pada prospek jangka panjang The Fed pada suku bunga dan "rencana tindakan mereka terkait suku bunga jangka pendek," papar Haberkorn.
Pertemuan The Fed akan dimulai Selasa, dengan perhatian investor terfokus pada apa yang akan dikatakan Chairman Fed Jerome Powell dalam konferensi pers pasca pertemuan, Rabu.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Meredup, Palladium Justru Bersinar
Dolar dan imbal hasil US Treasury relatif stabil. Emas anjlok lebih dari 6 persen sepanjang tahun ini, sebagian besar tertekan oleh kenaikan imbal hasil.