Suara.com - Untuk meningkatkan daya beli masyarakat di tengah pandemi Covid-19, pemerintah memanfaatkan momentum perayaan lebaran tahun ini untuk daya ungkitnya.
Agar masyarakat mau berbelanja, pemerintah dalam waktu dekat ini bakal mengeluarkan paket stimulus hari belanja online nasional (harbolnas).
"Pemerintah sudah mempersiapkan paketnya dan sudah membicarakan dengan para platform (e-commerce)," kata Airlangga dalam konfrensi pers virtual, Jumat (23/4/2021).
Pada prinsipnya kata dia para platform juga mendukung langkah kebijakan pemerintah ini, dimana para platform tersebut juga ingin berkontribusi dengan membantu masyarakat.
Baca Juga: Harbolnas Ramadan 2021: Jadwal, Sistem Pemberian, dan Besarnya Anggaran
"Jadi artinya para platform juga akan menanggung dari pada ongkos kirim dan ini sedang dipersiapkan dengan Menteri Perdagangan dan dalam persiapan," katanya.
Tak hanya itu pemerintah juga sedang mengajak industri ritel maupun industri dari pada pengelola pasar ataupun mall untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan paket stimulus ini.
"Pemerintah sedang mempersiapkan kegiatan-kegaiatan yang sejalan dengan yang diberikan kepada industri otomotif maupun properti nah ini sedang dikaji lebih dalam dan dalam waktu singkat nanti akan diumumkan," paparnya.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meyakini daya beli masyarakat akan pulih pada kurtal II tahun ini, mengingat sejumlah faktor pemicunya mulai menunjukan tren pemulihan.
Peningkatan konsumsi ini kata dia disebabkan beberapa faktor, seperti confidence yang mulai pulih, technical rebound, peningkatan aktivitas masyarakat di masa Ramadan dan Idulfitri, serta pemulihan yang berasal dari dukungan APBN yang berupa stimulus perekonomian.
Baca Juga: Menko Airlangga Sebut Pertumbuhan Belanja Nasional Bulan April Meningkat
"Keempat faktor ini akan mendorong kuartal kedua konsumsi tahun 2021 diperkirakan akan mengalami akselerasi yang positif dan signifikan. Ini hal yang akan kita dukung atau kita akan monitor tentu dengan catatan selama Covid tetap bisa terjaga," kata Sri Mulyani.
Menurutnya perekonomian Indonesia pada kuartal tersebut diprediksi akan memasuki zona positif-rebound yang disertai peningkatan confidence dan aktivitas konsumsi, serta efek dari stimulus perekonomian yang mulai meningkat.
Konsumsi masyarakat yang merupakan kontributor terbesar di dalam PDB mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Indeks Keyakinan Konsumen pada Maret 2021 naik ke angka 93,4 dari yang sebelumnya 85,8 pada Februari 2021.
"Ini artinya konsumen di Indonesia memiliki keyakinan yang membaik dan nanti terlihat di dalam beberapa indikator yang mendukungnya," katanya.
Peningkatan aktivitas konsumsi masyarakat pada bulan Maret diperkirakan pada area makanan, minuman, informasi, transportasi, pakaian, rumah tangga, serta kegiatan rekreasi.
Meskipun begitu, peningkatan kegiatan rekreasi harus tetap dijaga agar tidak mengakibatkan pelonjakan Covid-19 yang dilakukan melalui berbagai hal seperti, vaksinasi yang tetap berjalan, dan peningkatan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas dan kegiatan masyarakat.