Sri Mulyani : Perempuan Alami Dampak yang Lebih Berat saat Pandemi

Jum'at, 23 April 2021 | 11:29 WIB
Sri Mulyani : Perempuan Alami Dampak yang Lebih Berat saat Pandemi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. [ANTARA FOTO/Wahyu Putro]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kaum perempuan merasakan dampak yang lebih berat dengan adanya pandemi Covid-19, jika dibandingkan dengan kaum laki-laki.

"Bahwa covid-19 akan memberikan dampak yang luar biasa lebih besar, lebih berat kepada kaum perempuan," kata Sri Mulyani dalam webinar bertajuk 'Perempuan Penggerak Ekonomi di Masa Pandemi' Jumat (23/4/2021).

Ada beberapa faktor yang membuat Sri Mulyani menuturkan pernyataan tersebut. Semisal di bidang kesehatan, dia bilang sekitar 70 persen pekerja medis adalah kaum perempuan.

"Mayoritas, 70 persen dari tenaga kerja di sektor kesehatan itu perempuan jadi artinya mereka yang akan terkena lebih tinggi exposurenya karena dampak Covid-19," katanya.

Baca Juga: ShopeePay Ajak Perempuan Raih Sukses Bisnis dengan Melek Digital

Tak hanya itu di bidang informal seperti pelaku UMKM, dimana kata dia hampir 93 persen pekerjanya adalah perempuan.

"Ini menggambarkan bahwa dampak Covid-19 akan memberikan dampak yang luar biasa, lebih besar kepada perempuan," katanya.

Meski begitu, kata bendahara negara ini negara tak tinggal diam dalam membantu kaum perempuan yang paling sangat terdampak pandemi ini.

"Dari sisi kesehatan, pemerintah menganggarkan belanja kesehatan, melindungi mereka, memperbaiki fasilitas kesehatan, insentif bagi tenaga kesehatan juga diberikan," paparnya.

Sementara untuk dukungan sosial, Sri Mulyani menuturkan bantuan pemerintah terhadap kaum perempuan terdiri dari Bansos yang hampir sebagian besar penerimanya adalah perempuan.

Baca Juga: Mayat Perempuan Ditemukan Dalam Gulungan Kasur Dekat Kantor NU Jatim

"UMKM juga dari mulai Kredit Usaha Rakyat, hingga UMi (Ultra Mikro), bantuan produktif bagi UMKM yang hampir 12 juta penerima mayoritas adalah perempuan," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI