Suara.com - Antrian puluhan bajaj per jam di SPBG Ketapang, Jakarta sepertinya sudah menjadi pemandangan sehari-hari bagi Masnila Trisna atau yang biasa disapa Awi.
Sudah hampir 5 tahun ini, Awi, Sales Area Head Jakarta I PT Gagas Energi Indonesia (Gagas) yang sekaligus merupakan penanggung jawab SPBG Ketapang ini mengoperasikan satu dari 12 SPBG yang dikelola oleh Gagas yang merupakan bagian dari Sub Holding Gas PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN).
Tidak hanya bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan pengguna Gasku, Awi juga harus bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan energi gas bumi bagi pelanggan Gagas di sektor komersial dan industri wilayah Jakarta Barat hingga Tangerang melalui Gaslink.
Bukan hal mudah untuk dapat mengoperasikan SPBG dan tetap melayani kebutuhan pelanggan baik pelanggan transportasi, industri maupun komersial. Terutama di industri minyak dan gas yang saat ini masih didominasi oleh laki-laki.
Bagaimana SPBG dapat beroperasi, kendala teknis dan operasional yang mungkin dihadapi, permasalahan sosial di lapangan hingga aspek komersial harus dikuasi oleh Ibu muda berusia 30 tahun ini.
Selain itu, bagaimana memposisikan diri sebagai leader sekaligus teman bagi para anggota tim juga menjadi concern utama.
"Walaupun jadi lupa rasanya pakai high heels karena selalu di lapangan, tetapi ada kebanggaan tersendiri melihat saya dan tim bisa menyalurkan energi baik untuk para pelanggan," ujar Awi di Jakarta, Kamis (22/4/2021)
Sementara, Direktur Utama Gagas Muhammad Hardiansyah menyampaikan semangat Kartini yang dapat berkarya dengan segala keterbatasan yang dihadapi oleh perempuan saat itu sangat menginspirasi.
Perempuan tidak perlu merasa terkekang atau merasa terintimidasi lagi dengan pekerjaan-pekerjaan yang mungkin selama ini masih didominasi oleh pekerja laki-laki seperti industri minyak dan gas.
Baca Juga: Mendukung Pengurangan Emisi Melalui Perdagangan Karbon di Indonesia
Walaupun saat ini pekerja perempuan Gagas masih 32 persen dari total pekerja yang ada, tetapi kesempatan berkarir dan berkembang disini sama, bahkan 4 dari 8 posisi Vice President (VP) di Gagas saat ini dijabat oleh pekerja perempuan.