Harga Minyak Melemah Imbas Melimpahnya Pasokan Tapi Minim Permintaan

Kamis, 22 April 2021 | 08:39 WIB
Harga Minyak Melemah Imbas Melimpahnya Pasokan Tapi Minim Permintaan
Perkembangan harga minyak dunia. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak jatuh karena lonjakan stok minyak mentah Amerika dan kekhawatiran meningkatnya kasus Covid-19 di India akan menurunkan permintaan bahan bakar di importir terbesar ketiga dunia itu.

Mengutip CNBC, Kamis (22/4/2021) harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) patokan Amerika, ditutup merosot 1,32 dolar AS atau 2,1 persen, menjadi 61,35 dolar AS per barel. WTI anjlok serendahnya 60,87 dolar AS per barel pada sesi itu.

Sementara itu, minyak mentah berjangka Brent yang diperdagangkan di London, patokan global, melorot 1,25 dolar AS atau 1,9 persen menjadi 65,32 dolar AS per barel. Brent turun ke posisi serendahnya 64,96 dolar AS per barel di awal sesi.

India--pengguna minyak terbesar ketiga di dunia--Rabu, melaporkan rekor peningkatan lain dalam jumlah kematian harian akibat Covid-19.

Baca Juga: Virus Corona Menggila di India, Harga Minyak Terdampak Turun

Stok minyak mentah Amerika secara tak terduga meningkat pekan lalu, tutur Badan Informasi Energi, Rabu, mengonfirmasi data American Petroleum Institute sehari sebelumnya.

Persediaan minyak mentah naik 594.000 barel dalam sepekan hingga 16 April menjadi 493 juta barel, dibandingkan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 3 juta barel.

Namun, stok Pantai Timur Amerika jatuh ke rekor terendah di 7,9 juta barel.

Meningkatkan kemungkinan pasokan minyak lebih lanjut, Iran dan kekuatan dunia membuat kemajuan dalam perundingan untuk menyelamatkan perjanjian nuklir 2015, yang, jika berhasil, dapat melihat sanksi dicabut dan lebih banyak minyak Iran kembali ke pasar.

Organisasi Negara Eksportir Minyak dan sekutunya termasuk Rusia, kelompok yang dikenal sebagai OPEC Plus, akan menggelar pertemuan teknikal minggu depan di mana perubahan besar pada kebijakan sepertinya tidak mungkin terjadi, kata Wakil Perdana Menteri Rusia, Alexander Novak, dan sumber OPEC Plus.

Baca Juga: Dolar AS Melemah, Harga Minyak Merangkak Naik

Novak mengatakan kelompok itu akan mengkonfirmasi atau mengubah rencana produksi menyusul keputusannya untuk mengurangi pembatasan output.

Di Libya, sementara itu, National Oil Corp (NOC) mengumumkan kondisi force majeur atas ekspor dari pelabuhan Hariga dan mengatakan pihaknya dapat memperpanjang langkah itu ke fasilitas lain karena perselisihan anggaran dengan bank sentral negara tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI