Suara.com - Bank Indonesia (BI) mencatat sekitar 130 juta penduduk Indonesia belum juga bisa mendapatkan akses perbankan secara optimal.
Hal tersebut dikatakan Deputi Gubernur Senior BI, Destry Damayanti dalam acara webinar nasional bertajuk 'Ekonomi dan Keuangan Syariah' Rabu (21/4/2021).
"Tantangan yang dihadapi kita saat ini di mana Mayoritas penduduk kita masih belum mendapatkan akses perbankan secara optimal," kata Destry.
Dirinya pun mengutip laporan dari Google dan Temasek yang menyebutkan bahwa sekitar 130 juta penduduk Indonesia masih underbank dan unbankable.
Baca Juga: BI: Banyak Negara Non Muslim Lirik Sistem Keuangan Syariah
BI sebagai otoritas moneter memiliki tanggung jawab terhadap peningkatan akses keuangan masyarakat. Salah satu strategi utama memperluas akses keuangan adalah implementasi Layanan keuangan Digital (LKD).
Selain itu, transformasi penyaluran bansos dari tunai menjadi non tunai dipercaya dapat membantu pencapaian inklusi keuangan.
Pasalnya dengan penyaluran bansos melalui non tunai, masyarakat akan terhubung dengan perbankan, di mana selama ini masyarakat yang kurang aksesnya ke perbankan adalah masyarakat kurang mampu.
"Oleh karena itu inklusifitas menjadi sangat penting," pungkasnya.
Baca Juga: Hore!!! Bos BI Sebut Suku Bunga Kredit Mulai Turun