Suara.com - Harga emas mencapai level tertingginya dalam 7 pekan terakhir pada perdagangan akhir pekan lalu.
Emas juga berada di jalur penguatan mingguan terbaik sejak pertengahan Desember. Gerak harga emas ditopang oleh melemahnya dolar dan penurunan tajam imbal hasil obligasi AS.
Mengutip CNBC, Senin (19/4/2021) emas di pasar spot naik 0,8 persen ke harga 1.778,04 dolar AS per ons. Bahkan sempat ke level tertinggi di 1.783,55 dolar AS sejak 25 Februari. Sedangkan secara mingguan naik 2 persen.
Sementara itu emas di pasar berjangka naik 0,8 persen ke harga 1.780,20 dolar AS per ons.
Baca Juga: Naik Rp 10.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 935.000 per Gram
"Argumen makro untuk emas juga meningkat. Kami siap untuk bergerak menuju harga 1.800 dolar AS "kata Edward Moya, analis senior di OANDA.
Imbal hasil obligasi AS berada di dekat level terendah satu bulan di sesi sebelumnya, sementara dolar menuju penurunan minggu kedua. Kenaikan emas terjadi meskipun data penjualan ritel AS kuat dan penurunan signifikan dalam klaim pengangguran mingguan.
Penurunan imbal hasil 10-tahun di bawah angka kunci 1,60 persen telah memungkinkan emas spot menembus di atas simple moving average (SMA) 50-hari untuk pertama kalinya sejak awal Februari, kata Analis FXTM , Han Tan mengatakan dalam sebuah catatan.
Logam mulia lainnya perak naik 0,6 persen menjadi 26,01 dolar AS per ounce dan naik 3 persen untuk minggu ini, menuju kenaikan mingguan terbesar sejak Januari.
Baca Juga: Ekonomi AS Membaik, Harga Emas Dunia Menguat