Suara.com - PT Kesuma Agung Selaras (KAS) tengah membangun jembatan GrahaLaras Sentul di sisi Jl Raya Bogor KM 51, Bogor, Jawa Barat. Jembatan ini akan menjadi pintu utama perumahan GrahaLaras Sentul.
Sebelumnya, sejak dikembangkan 2 tahun lalu perumahan ini menggunakan akses jalan yang memutar untuk menuju lokasi perumahan.
Direktur Utama PT Kesuma Agung Selaras, I Wayan Madik Kesuma mengatakan, pembangunan infrastruktur jalan ini akan mengerek penjualan GrahaLaras Sentul.
"Konsumen akan diuntungkan, lebih mudah, lebih cepat dalam beraktifitas. Semoga penjualan juga akan meningkat pada kuartal kedua ini," ujar Wayan dalam keterangannya, Senin (19/4/2021).
Baca Juga: Ekstrem! Ngabuburit sambil Uji Nyali di Purwakarta
Menurut Wayan, saat pandemi tahun lalu hingga saat ini, progres penjualan proyek GrahaLaras Sentul tak terkendala, mengalami kesulitan dalam penjualan.
Dan pembangunan jembatan ini menunjukan progres pembangunan proyek yang tak terkendala dan menurut Wayan, infrastruktur ini adalah bukti dan komitmen kami kepada konsumen.
Wayan menambahkan, saat beberapa proyek properti mengalami kendala karena pandemi namun PT KAS melalui GrahaLaras Sentul dan juga proyek keduanya yaitu Geriya Selaras Dramaga yang juga berlokasi di Bogor, catatan penjualan pada 2020 cukup memuaskan.
"Pendapatan tahun 2020 lalu mencapai Rp108 miliar, naik 100 persen dari tahun sebelumnya yang hanya Rp50 miliaran. Jujur saya sempat tak percaya karena kondisi 2020 itu beda dari sebelumnya," jelas Wayan.
Wayan pun bercerita, saat pasar lesu perusahaannya justru meluncurkan produk baru pada bulan November 2020 lalu, di proyek Graha Laras Sentul.
Baca Juga: Nampak Emosi Saat Ditanya Proyek Jembatan Babin, Ini Kata Gubernur Kepri
Dan dari awal 2021, GrahaLaras Sentul hingga awal April ini telah mencatatkan penjualan sebanyak 40-an unit. Wayan mengaku, strategi yang dilakukan saat pandemi dan hingga kini adalah dengan mereduksi harga namun tak menurunkan kualitas bangunan.
Seperti di Graha Laras Sentul, harga unit rumahnya hanya dibanderol Rp600 jutaan, sedangkan kompetitor disekitarnya sudah diangka mendekati angka Rp1 miliar.
Begitu pun dengan proyek Geriya Laras Dramaga, menyasar segmen rumah harga Rp300 jutaan namun memiliki kualitas dan konsep yang ciamik. Konsep rumah tanpa pagar membuat unit-unit rumah menjadi berkelas dan berkarakter.
"Dalam setiap proyek yang kita kembangkan dari mulai proyek perdana kita di Cibinong (Graha Selaras Cibinong) pada 2013 lalu dan hingga saat ini, PT Kesuma Angung Selaras selalu mengedepan unsur aman, nyaman dan menyenangkan. Dan ini memiliki tafsir yang luas. Sehingga dalam setiap pengembangan proyek baru atau produk baru kita selalu memberikan yang terbaik," terangnya.
Selain konsep yang kuat, strategi dan inovasi penjualanlah yang menjadi kunci sukses PT Kesuma Agung Selaras dalam memasarkan proyek-proyeknya. Selain itu menurut Wayan, kunci dalam pemasaran saat ini adalah memberikan bukti pembangunan bukan sekedar janji.
"Kita masimalkan waktu pembangunan agar tepat waktu, sesuai jadwal serah terima kunci yang sudah kita janjikan. Tak hanya itu, pembangunan infrastruktur, fasilitas pun sejalan dengan pembangunan unit rumah," imbuhnya.
Komitmen-komitmen yang kuat inilah yang menjadikan PT Kesuma Agung Selaras mudah memasarkan proyeknya.
Wayan juga tak menampik, peran pemerintah yang memberikan stimulus dan intensif melalui Kementerian Keuangan dengan program kebijakan gratis Pajak Pertambahan Nilai (PPN) atau pajak ditanggung pemerintah 100 persen untuk memberikan angin segar bagi industri properti di Tanah Air.