Mengukur Keunggulan FTX dan Binance

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 19 April 2021 | 08:44 WIB
Mengukur Keunggulan FTX dan Binance
Ilustrasi memantau saham.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Perlu dicatat bahwa token saham tidak memiliki fungsi buku pesanan. Pengguna hanya dapat memasukkan kuantitas dan klik untuk membeli dan menjual. Selain periode tertutup dan transaksi non-24/7, ini terlihat lebih merepotkan karena menggunakan pasangan BUSD yang masih cukup rendah penggunaannya.

Apa Perbedaan Versi Binance dengan FTX?

Chain News sebelumnya melaporkan bahwa FTX meluncurkan pasar token saham pada awal Oktober tahun lalu. Secara kebetulan, penyedia layanan yang bekerja sama dengan Binance dan FTX semuanya adalah CM-Equity AG.

Dibandingkan dengan Binance, yang hanya meluncurkan "Tesla Spot Market"; FTX memiliki jumlah target ekuitas yang lebih besar, menyediakan pasar spot dan kontrak.

FTX juga memperdagangkan saham tokenisasi dengan pasangan Dolar AS yang lebih umum, kemudian tampilan buku pesanan, transaksi dan enkripsi pasangan mata uang tidak berbeda serta lebih ramah terhadap pengguna.

Mengingat FTX lebih dulu berkecimpung dalam produk ini, wajar jika kematangan produk lebih baik daripada Binance. Pendiri FTX juga men-tweet sebelumnya bahwa token saham di Binance masih berupa produk BETA

“Binance juga memiliki token saham, dan token saham FTX telah berakhir,” canda Sam Bankman Fried dalam cuitannya.

Binance diketahui hanya memiliki satu produk token saham, yang hanya terbuka untuk perdagangan selama 33 jam seminggu. Tidak ada kontrak berjangka dan pengguna tidak dapat menebus saham yang mendasarinya melalui CM-Equity.

“Binance hanya memberikan versi Beta. Persaingan dan tantangan di industri ini pun pada akhirnya dapat membuat kemajuan,” kata Sam Bankman Fried.

Baca Juga: Anies Belum Beri Kajian Jual Saham Bir, PDIP: Baru Kasih Surat Kayak RT-RW

Perselisihan Binance dan FTX

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI