Suara.com - Harga emas mencapai level tertingginya karena imbal hasil obligasi AS merosot meski data ekonomi Amerika lebih baik dari perkiraan.
Mengutip CNBC, Jumat (16/4/2021) harga emas di pasar spot melonjak 1,8 persen menjadi 1.766,50 dolar AS per ounce setelah sebelumnya melesat ke posisi 1.769,37 dolar AS per ounce, tingkat tertinggi sejak 26 Februari.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup 1,8 persen lebih tinggi menjadi 1.766,80 dolar AS per ounce.
Penurunan benchmark imbal hasil US Treasury 10-tahun meningkatkan daya tarik logam kuning lebih lanjut.
Baca Juga: Anjlok Rp 5.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 925.000 per Gram
Emas secara singkat memangkas kenaikan setelah data Amerika yang kuat menunjukkan rebound yang lebih baik dari perkiraan dalam penjualan ritel pada periode Maret, sementara klaim awal mingguan untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah sejak pertengahan Maret 2020.
Chairman Federal Reserve, Jerome Powell mengatakan ekonomi Amerika mengalami peningkatan.
Powell dan pejabat The Fed lainnya, bagaimanapun, mengatakan proyeksi ekonomi yang lebih cerah dan periode singkat dari inflasi yang lebih tinggi tidak akan mempengaruhi kebijakan moneter dan bank sentral akan mempertahankan dukungannya sampai krisis benar-benar berakhir.
Logam lainnya, perak melesat 1,8 persen menjadi 25,86 dolar AS per ounce. Paladium melambung 2,1 persen menjadi 2.733,75 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya mencapai level tertinggi sejak 28 Februari 2020 di 2.760,53 dolar AS per ounce. Platinum meroket 2,3 persen menjadi 1.197,91 dolar AS per ounce.
Baca Juga: Harga Emas Jatuh Lagi Tertekan Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS