Suara.com - Bank Indonesia tidak bosan-bosan meminta perbankan bisa menurunkan suku bunga kredit, terkhusus kredit pada UMKM yang menjadi motor bagi perekonomian.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan permintaan ini dilayangkan semata-mata untuk mendorong pemulihan ekonomi.
Dengan bunga kredit makin rendah, maka beban UMKM akan ringan, sehingga bisa menjalankan usahanya.
"Saya harapkan pertama mari kita bersama-sama dukukungan dari bank menyalurkan kredit menurunkan suku bunga kredit," ujar Perry dalam konferensi pers BCA UMKM Fest 2021 secara virtual, Kamis (15/4/2021).
Baca Juga: Bos BI Soroti Leletnya Bank Daerah dan Swasta Turunkan Suku Bunga Kredit
Selain memberikan kredit, Perry juga meminta perbankan bisa membina UMKM, agar usahanya bisa tertata.
Kemudian, kata Perry, perbankan juga bisa membantu UMKM menjadi go digital dengan memperkenalkan alat pembayaran yang juga serba digital.
Tak hanya itu, Ia juga mengingatkan perbankan bisa menggunakan produk buatan UMKM dalam penyedian segala hal. "Jadi, mari kita semua menjadi panutan membeli produk dalam negeri," ucap dia.
Berdasarkan data BI, penurunan suku bunga kredit pada periode Februari 2021 masih cenderung terbatas, yaitu hanya sebesar 78 bps ke level 9,72 persen.
Di tengah penurunan suku bunga BI7DRR sebesar 125 bps (yoy) sampai dengan Januari 2021, SBDK pada periode yang sama hanya turun sebesar 78 bps (yoy).
Baca Juga: Gubernur BI Ramal Transaksi e-Commerce Tembus Rp 337 Triliun Tahun Ini
Hal ini menyebabkan spread SBDK terhadap BI7DRR cenderung melebar dari sebesar 5,82 persen pada Januari 2020 menjadi sebesar 6,28 persen pada Januari 2021.