Inaca White Paper : Industri Penerbangan Membaik di 2022

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 15 April 2021 | 13:53 WIB
Inaca White Paper : Industri Penerbangan Membaik di 2022
Ilustrasi pesawat.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Ketua Umum INACA, Denon Prawiraatmadja menjelaskan bahwa kajian INACA White Paper berupa proyeksi pemulihan industri penerbangan, berdasarkan hasil pembahasan dengan pihak eksternal melalui kegiatan Forum Group Discussion (FGD) yang telah diselenggarakan pada bulan Februari hingga April 2021.

Hal ini juga didasari bahwa industri penerbangan merupakan sektor yang paling terdampak akibat pandemi virus Covid-19.

"Kita ketahui bersama bahwa kinerja pada tahun 2020 merosot sangat tajam dibanding tahun 2019. Seperti traffic movement turun 43% dari 2,1 juta menjadi 1,2 juta, lalu penumpang turun 70% dari 91,6 juta menjadi 35,4 juta, disusul, angkutan kargo turun 65% dari 1,1 juta menjadi 429 ribu ton. Dan juga pada sektor pariwisata, Wisman turun 71% dari 16 juta menjadi 4,6 juta wisman," katanya.

Karenanya, kata Denon, melalui INACA White Paper ini, disamping memberikan gambaran sekaligus langkah yang tepat untuk membangkitkan kembali sektor penerbangan, pihaknya juga memberikan informasi terkait aspek-aspek kekuatan dan peluang apa saja yang mampu menjadi pendorong pertumbuhan dan pemulihan industri.

"Kajian ini nantinya diharapkan dapat membantu para pengambil keputusan, pemerintah dan maskapai penerbangan, serta para stakeholder penerbangan lainnya, dalam menyusun berbagai strategi dan intervensi untuk memulihkan sektor penerbangan selama dan pasca pandemi Covid-19," katanya.

Hasil Kajian

Sedangkan Tim Riset INACA White Paper, yang juga Pakar dan Peneliti Hukum Penerbangan dan Pembiayaan Pesawat Udara UNPAD, Prita Amalia menjelaskan bahwa untuk merumuskan INACA White Paper pihak telah melakukan sejumlah kajian untuk proyeksi pemulihan sektor penerbangan.

Diantaranya melalui aspek kesehatan terkait pengaturan vaksin dan pendistribusiannya, lalu aspek stimulus ekonomi terkait dukungan Pemerintah untuk sektor transportasi udara dan asepek yang terakhir dari aspek kebijakan yang hal ini terkait regulasi pembatasan pergerakan orang dan regulasi yang berkaitan dengan kapasitas penerbangan.

"Berdasarkan hasil kajian yang telah dilakukan, pemulihan sektor penerbangan diprediksi akan mulai membaik pada awal tahun 2022 untuk penerbangan domestik dan akhir tahun 2023 untuk penerbangan internasional. Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan dukungan Pemerintah dalam bentuk kebijakan dan regulasi sebagai strategi pemulihan sektor penerbangan, seperti bantuan fiskal untuk pengurangan beban operasional," katanya.

Baca Juga: Menhub Klaim Seluruh Awak Pesawat Sudah Disuntik Vaksin

Prita juga menegaskan bahwa bangkitnya sektor transportasi di Indonesia merupakan tanda bangkitnya perekonomian Indonesia. Karenanya, Vaksinasi merupakan game changer pemulihan sektor penerbagan di Indonesia, sehingga diperlukan adanya kebijakan atau regulasi untuk mengakselerasi program vaksinasi sehingga herd immunity masyarakat bisa segera terbentuk dan terciptanya aktifitas masyarakat yang juga dapat mendukung sektor penerbangan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI