Esri Indonesia Gandeng Dittopad Hadapi Era Disrupsi Digital

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 14 April 2021 | 08:48 WIB
Esri Indonesia Gandeng Dittopad Hadapi Era Disrupsi Digital
Esri Indonesia mengumumkan kemitraaan strategis dengan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Esri Indonesia mengumumkan kemitraaan strategis dengan Direktorat Topografi Angkatan Darat (Dittopad) yang merupakan badan pelaksana pusat penyedia informasi geospasial bagi TNI AD.

Kerjasama ini bertujuan untuk meningkatkan sinergitas Esri-Dittopad dalam memanfaatkan teknologi Geographic Information System (GIS), analisa Big Data, dan teknologi Kecerdasan Artifisal (Artifisial Intelligence).

Pemanfaatan teknologi dapat memberikan ketepatan informasi, kecepatan , kemutakhiran dan integrasi data penginderaan jarak jauh yang kemudian disajikan dalam sistem pengambilan keputusan untuk mendukung operasional kegiatan di lingkungan TNI-AD.

Menurut Dr. Achmad Istamar, Chief Executive Officer Esri Indonesia, teknologi digital bebasis Industry 4.0 telah juga menjadi disrupsi dalam dunia militer dan pertahanan.

Sebagai contoh, teknologi Kecerdasan Artifisial telah digunakan untuk melakukan deteksi dan klasifikasi objek penginderaan jauh dari sensor, satelit, dan drone.

Data dari hasil deteksi dan klasifikasi tersebut kemudian akan disinergikan dengan hasil intelijen lapangan untuk diolah menjadi produk strategis perencanaan dan operasi militer.

“Dalam era digital ini, efektivitas dari pemanfaatan data sangat tergantung pada kemampuan manajemen ketersediaan data, interpretasi data secara cepat, dan penggabungan unsur dinamika lapangan yang semakin kompleks. Operasi militer modern melibatkan berbagai unsur kesatuan dan lembaga yang membutuhkan kemampuan pemahaman, perencanaan, dan koordinasi berbasiskan sistem digital,” kata Achmad dalam keterangannya ditulis Rabu (14/4/2021).

Dijelaskan lebih lanjut bahwa menurut hasil studi, lebih dari 80% data yang dihasilkan dari pergerakan aset, sensor IoT(Internet of Things), satelit penginderaan jauh, serta drone militer memiliki informasi geospasial/keruangan.

Sehingga aspek geospasial tersebut sangat berpotensi menjadi benang merah dalam integrasi dan pengolahan data secara menyeluruh.

Baca Juga: Transformasi Digital Jadi Fokus Utama Kepengurusan Baru Mastel

“Alhasil geospasial sangat berpotensi digunakan, tidak hanya sebagai platform modern pemetaan, namun juga sebagai platform integrasi data, sintesa pemahaman, koordinasi antar kesatuan dan lembaga, juga sebagai platform geo-intelligence,” tutur Achmad.

REKOMENDASI

TERKINI