Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hingga saat ini masih menghentikan sementara perdagangan (Suspensi) atas saham PT Zebra Nusantara Tbk (ZBRA). Penghentian saham ZBRA ini berlaku di pasar reguler dan pasar tunai.
Menurut keterangan BEI, penghentian ini karena harga saham ZBRA melonjak signifikan dan BEI memberikan pertimbangan bagi para pelaku transaksi di pasar modal terkait saham ZBRA.
Adapun, berdasarkan data RTI, saham ZBRA melonjak 630,43 persen secara year to date atau sejak awal tahun. Sedangkan, dalam kurun waktu 3 bulan terakhir, saham perusahaan taxi asal Surabaya ini melesat 865,52 persen.
Saat ini, harga saham ZBRA berada di posisi Rp 840 per saham. Padahal sebelumnya saham Zebra Nusantara hanya seharga Rp 50 per saham.
Baca Juga: Ini Harapan BEI Usai Terima Prioritas Vaksin dari Jokowi
Hal tersebut terjadi setelah Rudy Tanoesoedibdjo memborong saham BRA melalui PT Trinity Healthcare (THC) dengan membeli sebanyak 665,18 juta saham ZBRA atau sebesar 77,7 persen.
Kuasa direksi ZBRA sekaligus Direktur PT Trinity Healthcare (THC), Rudy Tanoesoedibdjo berharap pihak BEI segera membuka suspensi saham ZBRA.
"Kami tidak dijelaskan kenapa di suspen dan kami tidak tahu sampai kapan. Harapan kami segera dibuka apalagi hari ini kami sudah melakukan publiklc expose insidentil, untuk memberi informasi kepada para pelaku usaha," ujar Rudy, dalam Public Expose Insidentil, di Jakarta, Selasa (13/4/2021) kemarin.
Ia menjelaskan, setelah diakusisi, ZBRA bakal mengambil alih 99 persen saham perusahaan distributor alat dan pasokan kesehatan, Dos Ni Roha (DNR Grup) yang saat ini masih digenggam oleh THC.
DNR sendiri merupakan perusahaan yang mendistribusikan produk-produk kesehatan dan peralatan medis di antaranya vitamin, hand sanitizer, rapid test kit Covid-19 hingga ventilator ke seluruh penjuru Indonesia mulai Sumatera hingga Papua.
Baca Juga: LAFLO, Penyedia Furniture Premium Siap Melantai di BEI
"Zebra Nusantara akan memiliki DNR 99 persen, yang saat ini digenggam oleh Trinity sebesar 86 persen selebihnya dipegang perusahaan private lain dimana keluarga kami juga ada pemegang saham," tutur dia.
Rudy menambahkan, nantinya kinerja keuangan ZBRA bakal ditopang oleh DNR Grup. ZBRA pun akan meninggalkan bisnis lamanya yakni taksi dan gas. ZBRA bakal bertransformasi menjadi perusahaan end to end integrated supply chain.
"Kami percaya bahwa masuknya DNR di Zebra akan membuat bisnis fokus Zebra akan beralih dari tadinya taxi menjadi fokus ke bisnis yg dilakukan DNR saat ini. Pengembangan end to end integrated supply chain," pungkas Rudy.