Nojorono Apresiasi Ratusan Karyawannya yang Memasuki Masa Purna Bakti

Iwan Supriyatna Suara.Com
Rabu, 14 April 2021 | 07:38 WIB
Nojorono Apresiasi Ratusan Karyawannya yang Memasuki Masa Purna Bakti
PT Nojorono Tobacco International memberikan apresiasi penghargaan kepada ratusan karyawan yang memasuki masa purna bakti.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Acara seremoni sederhana ini, dijadikan momentum penting bagi karyawan yang memasuki masa purna bakti, untuk menyampaikan pesan, kesan dan harapan mereka terhadap perusahaan,” tutur John D. Kusuma, Marketing Director PT Nojorono Tobacco International.

“Mendengar cerita mereka berkarya bersama Nojorono, menjadi semangat perusahaan untuk menjaga dan terus menjalankan warisan prinsip leluhur yang dibalut dalam visi misi perusahaan,” pungkasnya.

Sutrimo, salah satu karyawan purna bakti yang menerima penghargaan mengatakan, berkat berkarya bersama Nojorono selama 27 Tahun, dirinya mampu menyekolahkan 3 anaknya hingga jenjang pendidikan tinggi.

"Dua diantaranya saat ini menjadi PNS dan Perawat di salah satu RS terkemuka. Saya sangat berterima kasih untuk kesempatan berkarya bersama Nojorono, apa yang telah saya dapatkan dari perusahaan sungguh tidak pernah saya duga sebelumnya,” ucapnya.

Dalam kegiatan seremoni, sejumlah 15 karyawan purna bakti lintas jabatan dalam manajemen, menerima penghargaan berupa piagam emas yang disesuaikan dengan masa bakti.

Selanjutnya, untuk ratusan karyawan purna bakti lainnya, seremoni pemberian penghargaan digelar di masing-masing kantor cabang dimana karyawan tersebut ditempatkan.

PT Nojorono Tobacco International merupakan salah satu perusahaan pelopor rokok kretek di Indonesia didirikan pada 14 oktober 1932 oleh Ko Djee Siong dan Tan Djing Thay dan berpusat di Kota Kudus, Jawa Tengah.

PT Nojorono Tobacco International, saat ini menduduki posisi kelima dalam kategori industri sigaret terbesar di Indonesia.

PT Nojorono Tobacco International dikenal sebagai pemilik merek dagang Minak Djinggo yang diluncurkan tahun 1932.

Baca Juga: Cukai SKT Tak Naik, Pelaku Industri Bisa Kembali Bernafas Lega

Minak Djinggo merupakan pelopor inovasi sigaret kretek tangan (SKT). Minak Djinggo bertahan di industri SKT hingga saat ini, cukup dikenal di kalangan petani dan nelayan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI