Cara Sri Mulyani Jauhi Kemenkeu dari Praktik Korupsi

Selasa, 13 April 2021 | 11:56 WIB
Cara Sri Mulyani Jauhi Kemenkeu dari Praktik Korupsi
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. [ANTARA FOTO/Wahyu Putro)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta implementasi kata-kata pencegahan korupsi tidak hanya sebatas slogan semata saja, tapi benar-benar dipraktekan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam lingkungan kerja.

Hal tersebut dikatakan Sri Mulyani dalam acara Peluncuran Aksi Pencegahan Korupsi STRANAS PK 2021-2021, secara virtual, Selasa (13/4/2021).

"Berbagai upaya pencegahan korupsi tidak boleh hanya menjadi slogan. Pencegahan korupsi membutuhkan sinergi dari seluruh pemangku kepentingan dan seluruh lapisan masyarakat," ucap Sri Mulyani.

Menurut dia pemberantasan korupsi tidak cukup hanya dengan penindakan dan law enforcement yang tegas dan kredibel, namun juga harus sertai dengan edukasi dan komunikasi.

"Karena tata kelola dan integritas adalah pondasi yang luar biasa penting bagi suatu bangsa," ucapnya.

Apalagi kata dia dengan membangun suatu sistem antikorupsi secara komprehensif akan sangat menentukan suatu bangsa bisa meneruskan perjalanan menjadi sebuah bangsa yang berpendapatan tinggi, bermartabat dan tentu memiliki kesejahteraan yang adil.

"Yang penting dalam pendidikan antikorupsi, bangun integritas, kejujuran, dan bangun sistem yang bisa mendeteksi secara robust dan dini akan perlakuan koruptif yang dilakukan siapa saja," ucapnya.

Sebagai bendahara negara, Kementerian Keuangan terus berkomitmen untuk meninggalkan praktik-praktik korupsi.

Untuk mencegah adanya praktik korupsi pengelolaan keuangan negara dengan akuntabel, transparan dan dijaga secara profesional dengan penuh integritas adalah tujuan dari aksi pencegahan korupsi di bidang keuangan negara.

Baca Juga: Moeldoko: Jokowi Selalu Mengulang-ulang, Ingatkan Menteri Agar Tak Korupsi

"Bagi kami itu mencakup seluruh aspek keuangan negara, apakah itu sisi penerimaan, belanja, bahkan pembiayaan dan kekayaan negara," kata Sri Mulyani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI