Suara.com - Corporate University BPJS Kesehatan menyelenggarakan pendidikan kepemimpinan bagi pegawainya, mengingat sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu kunci penentu berhasil atau tidaknya BPJS Kesehatan dalam mengelola dan menjaga sustainabilitas program JKN-KIS.
Upaya ini salah satunya diwujudkan melalui Program Pembelajaran Kepemimpinan Pratama, yang dikhususkan bagi pegawai level staf yang telah siap dan menjadi talent untuk mendapatkan promosi jenjang karier yang lebih baik.
Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal mengatakan kaderisasi kepemimpinan sangat penting dilakukan secara berkelanjutan guna mempersiapkan calon- calon pemimpin yang akan melanjutkan tongkat estafet perjuangan suatu organisasi.
Pemimpin yang andal akan mendorong keberhasilan organisasi besar ini untuk mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan, serta menjaga sustainabilitas kepemimpinan dalam jangka panjang. It’s a long run game," ujar Andi.
Baca Juga: Cegah Potensi Fraud dalam Klaim Covid-19, Ini Upaya BPJS Kesehatan
Selain itu, sambung Afdal, ada pula Program Innovation Box yang dikembangkan Corporate University BPJS Kesehatan untuk mendorong organisasi melestarikan budaya kreatif dan inovatif.
Beberapa inovasi yang dihasilkan oleh program pembelajaran tersebut telah siap untuk diimplementasikan, demi meningkatkan kepuasan peserta JKN-KIS serta kepercayaan publik terhadap BPJS Kesehatan.
"Pengembangan kompetensi SDM ini merupakan langkah kami dalam meningkatkan layanan BPJS Kesehatan selaku penyelenggara Program JKN-KIS. Tujuan akhirnya tentu adalah demi kepentingan peserta JKN-KIS, agar mereka bisa terlayani dengan sebaik-baiknya," paparnya.
Afdal bilang, BPJS Kesehatan mendorong setiap pegawainya untuk bergerak secara dinamis demi kemajuan organisasi dengan menyampaikan ide dan menciptakan inovasi. Upaya menumbuhkan budaya inovasi sendiri dibangun oleh BPJS Kesehatan melalui akselerasi budaya inovasi, yang salah satu proses aktivitasnya adalah learning.
"BPJS Kesehatan melalui Corporate University telah berupaya menyesuaikan proses pembelajaran dengan situasi dan kondisi saat ini. Karena learning culture bagaikan bahan bakar sebuah organisasi untuk dapat melaju lebih jauh, maka pendidikan dan inovasi harus tetap berjalan dalam situasi apapun. Sistem pembelajaran ini diharapkan bisa mencetak melahirkan pemimpin-pemimpin BPJS Kesehatan yang inovatif di masa mendatang," tandasnya.
Baca Juga: Optimalisasi Program JKN-KIS, Dirut BPJS Kesehatan Minta RS Lakukan Ini