Suara.com - PT Wiska, produsen dan eksportir segmen home textile meluncurkan label ritel pertamanya untuk produk alat kebersihan berbahan rayon-cotton yaitu “Eco Pure S”.
Mengangkat konsep 3 S (Sustainable, Strong, Soft), PT Wiska bermitra dengan Asia Pacific Rayon (APR) dalam penyediaan bahan baku serat rayon berkelanjutan.
Sebagai produk ritel rayon-cotton (Terry RC) antimicrobial pertama di Indonesia, produk Eco Pure S dinilai tepat untuk digunakan sebagai proteksi di masa pandemi covid-19 saat ini.
Sifat antimicrobial dalam produk handuk dapat menangkal mikroba, bakteri dan jamur dari berbagai potensi penyakit yang tahan hingga 30 x pencucian.
Baca Juga: Industri Fesyen Ramah Lingkungan, Startup Ini Kembangkan Sepatu dari Jamur
Tak hanya dapat menangkal potensi penyakit, produk Eco Pure S menggunakan bahan baku serat rayon APR yang ramah lingkungan karena sifatnya yang renewable dan biodegradable.
Sesuai dengan konsep 3 S, produk Eco Pure S mempunyai daya tahan kuat namun juga tetap memberikan kelembutan dari karakteristik bahan rayon-cotton yang dipakai.
“Di tengah tuntutan dunia untuk menggunakan produk yang sustainable, kami meluncurkan produk Eco Pure S yang menggunakan serat rayon APR yang berkelanjutan dan memiliki banyak keunggulan salah satunya dapat menangkal potensi penyakit di masa pandemi saat ini,” kata Owner PT Wiska, Andrew Haryanto dalam keterangannya, Senin (12/4/2021).
Elis Masitoh, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) mengapresiasi langkah PT Wiska yang meskipun dalam kondisi pandemi, tetap melakukan inovasi produk yang tepat sasaran sekaligus menggairahkan potensi industri produk home textile di Indonesia.
“Kami mengapresiasi langkah yang dilakukan PT Wiska, yang mendukung komitmen
pemerintah untuk memajukan sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) nasional sebagai industri prioritas. Produk buatan Indonesia ini juga sejalan dengan program pemerintah untuk mewujudkan program substiutsi impor hingga 35% pada 2022 mendatang sekaligus menjadi perwujudan dari roadmap making Indonesia 4.0 sektor tekstil,” kata Elis.
Baca Juga: Pelaku Industri Tekstil Akan Berkumpul Secara Virtual di Cotton Day 2020
Sampai akhir tahun lalu, Elis memaparkan produk home textile berkontribusi terhadap 10% ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) Indonesia yang mencapai 10,55 miliar dolar AS.
Terdapat 205 perusahaan home textile dengan jumlah tenaga kerja mencapai 35.720 jiwa dengan jenis produk unggulan yaitu handuk, sprei, gorden dan lain sebagainya.
“Tak hanya mendukung tren tekstil berkelanjutan, kolaborasi berkualitas antara APR dan Wiska juga mendukung komitmen pemerintah untuk menggunakan produk asli dalam negeri #BanggaBuatanIndonesia dan sejalan dengan semangat “Everything Indonesia“ yang didorong APR,” ujar Direktur APR, Basrie Kamba.
Untuk tahap pertama, varian produk Eco Pure S yang diluncurkan yaitu handuk, jubah mandi, turban, headband, selimut dan sandal rumah. Seluruh produk dapat dijumpai di toko online Shopee dan Tokopedia serta toko offline Yogya.
Sampai 2021, PT Wiska menargetkan dapat memasarkan produknya pada 50 toko ritel di seluruh Indonesia.
Berdiri sejak 1973, PT Wiska dikenal sebagai produsen dan eksportir produk segmen home textile seperti gorden, selimut, handuk, taplak meja, bed cover secara business to business (B2B) yang telah di pasarkan hingga ke 80 negara, termasuk Inggris dan Jepang.