Suara.com - Harga emas dunia kembali melemah setelah mencapai level tertingginya lebih dari satu minggu, karena data ekonomi yang kuat dari Amerika.
Mengutip CNBC, Kamis (8/4/2021) harga emas di pasar spot turun 0,4 persen menjadi 1.737,01 dolar AS per ounce. Sedangkan emas berjangka Amerika Serikat ditutup 0,1 persen lebih rendah menjadi 1.741,6 dolar AS per ounce.
Emas yang tidak memberikan imbal hasil sangat sensitif terhadap yield yang lebih tinggi, karena meningkatkan opportunity cost untuk memegang logam kuning itu.
Data pada sesi Selasa menunjukkan lowongan pekerjaan di Amerika melesat ke level tertingginya dalam dua tahun terakhir pada Februari, sementara penguatan permintaan domestik membantu perekrutan di tengah peningkatan vaksinasi Covid-19 dan bantuan pandemi tambahan dari pemerintah.
Baca Juga: Naik Rp 4.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 924.000 per Gram
Sementara itu, Federal Reserve tetap berhati-hati tentang berlanjutnya risiko pandemi virus korona dan berkomitmen untuk memberikan dukungan kebijakan moneter sampai rebound lebih aman, menurut risalah rapat bank sentral itu pada bulan lalu.
Dana Moneter Internasional menaikkan prospek untuk pertumbuhan ekonomi global, Selasa, memperkirakan output dunia akan naik 6 persen tahun ini, tingkat yang tidak terlihat sejak era 1970-an.
Indeks S&P 500 menambah keuntungan, sementara Indeks Dolar (Indeks DXY) naik tipis setelah The Fed merilis risalah tersebut.
Di antara logam mulia lainnya, perak turun 0,2 persen menjadi 25,12 dolar AS per ounce. Paladium anjlok 2,3 persen menjadi 2.622,71 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah satu minggu di 2.592 dolar AS per ounce.
Sedangkan platinum melemah 0,6 persem menjadi 1.225,39 dolar AS per ounce, setelah sebelumnya naik menjadi 1.244,50 dolar AS per ounce, level tertinggi sejak 25 Februari.
Baca Juga: Dolar dan Obligasi AS Melemah, Harga Emas Dunia Langsung Naik