Stok Menyusut, Harga Minyak Dunia Langsung Menguat

Kamis, 08 April 2021 | 07:33 WIB
Stok Menyusut, Harga Minyak Dunia Langsung Menguat
Ilustrasi harga minyak dunia [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Harga minyak mentah dunia menguat pada perdagangan hari Rabu, setelah terjadi penurunan terhadap stok minyak mentah mingguan Amerika Serikat.

Mengutip CNBC, Kamis (8/4/2021) minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) patokan Amerika Serikat, ditutup naik 10 sen, atau 0,2 persen menjadi 59,43 dolar AS per barel.

WTI diperdagangkan dalam kisaran luas hampir 2 dolar AS per barel untuk hari itu, bergerak di antara level intraday terendah 58,12 dolar AS dan tertinggi 60,04 dolar AS.

Sedangkan minyak mentah berjangka Brent yang diperdagangkan di London, patokan global, ditutup menguat 42 sen, atau 0,7 persen, menjadi 63,16 dolar AS per barel.

Baca Juga: Data Ekonomi China-AS Kuat, Harga Minyak Dunia Langsung Naik

Brent juga bergerak dalam kisaran hampir 2 dolar AS mencapai sesi terendahnya 61,60 dolar AS dan tertinggi di 63,50 dolar AS.

Stok minyak mentah Amerika turun 3,5 juta barel pekan lalu, tetapi persediaan bensin melonjak 4 juta barel, kata Badan Informasi Energi.

Harga minyak mendapatkan dukungan dari indikasi Federal Reserve bahwa pembuat kebijakan secara universal optimistis dalam prospek ekonomi mereka secara keseluruhan.

Dana Moneter Internasional, Selasa, mengatakan pengeluaran publik yang belum pernah terjadi sebelumnya untuk memerangi Covid-19 akan mendorong pertumbuhan global menjadi 6 persen tahun ini, tingkat yang tidak pernah dicapai sejak era 1970-an, yang juga membantu prospek permintaan bahan bakar, yang turut mendongkrak harga pula.

Namun, melonjaknya kasus Covid-19 di Amerika, yang menyumbang lebih dari setengah dari semua kematian terkait virus korona minggu lalu, membuat harga tidak bergerak lebih tinggi.

Baca Juga: Kelebihan Pasokan, Harga Minyak Anjlok 4 Persen

Pasar minyak mentah global juga bisa menghadapi peningkatan pasokan karena Iran dan kekuatan utama dunia mengambil langkah-langkah untuk menghidupkan kembali perjanjian yang membekukan pengembangan senjata nuklir Iran.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI