Suara.com - Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diminta untuk tidak lagi menjual produk Premium, hal itu diutarakan Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah saat rapat kerja dengan Dirjen Anggaran Kementerian Keuangan, Rabu (7/4/2021).
Said beralasan di dunia ini tidak ada lagi negara yang menjual produk Premium untuk bahan bakar kendaraan karena tidak ramah lingkungan.
"Di dunia ini cuma republik ini yang pakai Premium pak," kata Said.
Said pun meminta Ahok untuk mengubek-ngubek pihak-pihak yang tetap ingin ngotot Indonesia mengimpor Premium.
Baca Juga: Pertamina Klaim Stok BBM dan LPG Jelang Ramadan Aman
"Kenapa Ahok tidak ubek-ubek importir itu ya dari pada ubek-ubek yang lain," tanya Said.
Sebelumnya pemerintah berencana melakukan peninjauan kembali penggunaan BBM Premium dan Pertalite sebagai upaya perusahaan dalam mendukung rencana pemerintah untuk menekan polusi sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2017 supaya tidak lagi menggunakan BBM beroktan di bawah 91.
Dikawasan Asia saat ini yang masih mengonsumsi BBM setara Premium hanya Indonesia dan Bangladesh. Negara lainnya seperti Singapura, Australia, Malaysia, Thailand, hingga Vietnam hanya memiliki dua jenis bensin dengan RON di atas 90.