Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, banyak negara yang kekinian dilanda gelombang ketiga pandemi covid-19.
Gelombang ketiga virus corona itu juga turut menerpa negara-negara produsen vaksin, seperti Indonesia.
Sri Mulyani mengatakan, jumlah kasus positif covid-19 di Indonesia mencapai 100 ribu orang perhari.
Alhasil, kata Sri Mulyani, India menerapkan kebijakan embargo terhadap ekspor vaksin covid-19.
Baca Juga: Berapa Lama Kekebalan Vaksin Covid-19 Bisa Bertahan ? Ini Kata Peneliti
"Prancis, Italia dan Jerman kembali melakukan lockdown dan itu dampaknya ke sosial masyarakat akan semakin besar. India sebagai suplier vaksin dunia juga demikian," kata Sri Mulyani dalam acara webinar Ikatan Ahli Ekonomi Islam, Selasa (6/4/2021).
Filipina, negara yang bertetangga dengan Indonesia, juga tengah menghadapi third wave pandemi covid-19.
Karenanya, Sri Mulyani mengungkapkan gelombang ketiga covid-19 beserta embargo negara produsen vaksin, menjadi perhatian serius pemerintah.
"Pandemi membuat dampak yang luar biasa besar terhadap sosial dan juga ekonomi, secara psikologis juga masyarakat yang mendapat tekanan," katanya.
Ia menegaskan, covid-19 ini merupakan suatu tantangan yang tidak memiliki timeline. Menurut dia, masyarakat dan pemerintah harus betul-betul menjaga baik dari sisi kesehatan, ekonomi, dan sosial.
Baca Juga: Arab Saudi Izinkan Ibadah Umrah, Hanya Bagi yang Sudah Divaksin Covid-19
Ia menuturkan, pemerintah telah menyiapkan Rp 54 triliun dalam APBN 2021 untuk pelaksanaan program vaksinasi dari total anggaran penanganan covid-19 tahun Rp 172 triliun. Anggaran ini sudah termasuk testing, tracing, dan treatment.