Mentan Minta Semua Hasil Petani Diserap dan Jadi Stok Beras Nasional

Jum'at, 02 April 2021 | 20:54 WIB
Mentan Minta Semua Hasil Petani Diserap dan Jadi Stok Beras Nasional
Mentan, Syahrul Yasin Limpo. (Dok : Kementan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo minta agar semua pihak bekerja sama dalam pertanian. Semua hasil panen petani harus diserap dan menjadi stok beras nasional. Hal ini dikatakannya  saat panen raya padi di lahan seluas 300 hektare, sekaligus melakukan gerakan serap gabah petani di Desa Telarsari, Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (2/4/2021).

"Secara umum pertanian ada dalam kondisi, dimana semua pihak harus turun tangan. Kerja sama harus dilakukan. Ada Bulog, RNI, kita bicara sama, yaitu stabilisasi dilakukan dengan baik untuk serap maksimal," sebutnya.

Pengawalan panen dan serap gabah merupakan agenda utama Kementerian Pertanian (Kementan), sehingga hasil panen mendukung penuh stok beras nasional dan harga gabah/beras petani menguntungkan.

Panen kali ini dihadiri Bupati Karawang, Cellica Nurrachdiana dan Wakil Komisi Iv DPR RI, Dedi Mulyadi, sebagai bentuk dukungan pemerintah memaksimalkan penyerapan gabahuntuk menjaga harga. Mentan juga menyampaikan komitmennya untuk membantu petani untuk menstabilkan harga gabah di tingkat petani.

Baca Juga: Tegas, Kementan Tak Setuju Ide Airlangga Soal Impor Beras

Ia minta provinsi dan kabupaten/kota melakukan gerakan di lapangan dan menggerakkan Kostraling di kecamatan sebagai ujung tombaknya. Komitmen yang kuat semua pihak yang terlibat di masing-masing tingkatan akan menjadi indikator keberhasilan.

Syahrul minta setelah panen segera lakukan pertanaman dan perencanaan tanam kembali.

"Yang paling penting, 270 juta orang harus tersedia makanannya dengan baik. Mari sama-sama sukseskan serapanya. Tidak hanya serapannya tapi perbaiki RMU sehingga buffer stok bisa dilakukan dengan baik," tandasnya

Sementara itu, Cellica menyebut, terkait panen raya ini, ada penurunan harga di kisaran Rp 4.200 - 4.500 per kilogram, tergantung jenis alat panennya. Dengan adanya serap gabah ini, ia mengaku sangat berterima kasih menjadikan petani di wilayah Karawang bisa terbantu.

Untuk di Kabupaten Karawang sendiri, produksi beras 2020 mencapai 624.992 ton, konsumsi 272.153 ton sehingga perhitungannya neraca surplus 352.839 ton (56,45 persen).

Baca Juga: Jamin Stok Beras Nasional, DPR Minta Perum Bulog Bersinergi dengan Kementan

"Kami komitmen dan konsisten menjadi daerah pensuplai pangan nasional. Kebahagiaan kami Bapak Menteri datang dengan  segenap pemangku dapat kepastian menjalin kerjasama dengan pihak terkait untuk serap gabah," sebutnya.

Hal sama disampaikan oleh Dedi. Strategi saat ini telah dirumuskan Kemenko Perekonomian. Begitu panen, maka pemerintah segera menyerap gabah petani, kemudian dibangun masuk di database tentang jumlah gabah supaya bisa terdata.

Dedi minta Kementan bersama seluruh stakeholder menjaga stabilitas petani di saat panen raya.

"Bagaimana cara harga stabil dan petani buruh dapat beras gratis, karena kalau tidak cepat diserap, maka harga jatuh dan langsung dijual, sehingga margin penjualan tidak memadai," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Tanaman Pangan, Suwandi menambahkan, gerakan serap gabah telah dimasifkan Kementan sejak Maret lalu. Hal ini dilakukan mulai dari pemetaan sentra panen dan kecamatan harga di bawah HPP, pembentukan Tim Terpadu GSGP yang terdiri dari Kostraling, Bank, RNI Holding, Bulog, Distan, Dandim, Satgas Pangan Polres, Penetapan Target Serap melalui kesepakatan MoU dan Perjanjian Kerjasama (PKS), serta Pengawalan serap gabah di petani.

Seperti halnya kali ini, dilakukan kesepakatan serap gabah oleh Bulog 16.000 ton,  PT. RNI 10.000 ton dan Kostraling sebanyak 50 ton.

Target serap gabah tahun ini sebesar 918 ribu ton. Adapun Serap gabah Tahun 2017 dan 2018 tinggi di Maret April, sedangkan 2019 dan 2020 terjadi pergeseran di April - Mei. Suwandi mencatat, realisasi serap gabah Januari sampai Maret sudah mencapai 188 ribu ton (77,44 persen).

Mentan, Syahrul Yasin Limpo dalam panen raya. (Dok : Kementan)
Mentan, Syahrul Yasin Limpo dalam panen raya. (Dok : Kementan)

Suwandi mengungkapkan, serap gabah di Kabupaten Karawang diharapkan berjalan maksimal, dimana saat ini terdapat 5 kostraling atau penggilingan yang masif menyerap gabah petani. Kapasitas gilingnya mencapai 5 sampai 10 ton per hari, yang dilengkapi mesin pengering (dryer) dan gudang yang memadai.

Suwandi meminta akselerasi sektor pertanian  terus dilakukan dari hulu hingga hilir, mulai dari budi daya benih dilanjutkan panen, penanganan pada pasca panennya kemudian pengolahan hasil, packaging hingga penentuan marketplace yang tepat guna memasarkan produk sektor pertanian.

“Keseluruhan ini harus dikoorporasikan dengan baik maka akselerasinya makin tinggi. Kemudian saya juga minta pihak perbankan untuk terus menggulirkan dana kredit usaha rakyat (KUR) kepada para petani guna menopang sektor permodalan,” sebutnya.

Salah satu bentuk kepedulian pemerintah pusat untuk mendukung swasembada pangan adalah bantuan benih, bantuan alat mesin pertanian serta sarana dan prasarana lainnya. Tahun 2021 Kabupaten Karawang menerima bantuan Rp8,1miliar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI