Suara.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada bulan Maret 2021 terjadi inflasi sebesar 0,08 persen.
Dari 90 kota yang di pantau BPS sebanyak 58 kota mengalami inflasi, sementara 32 kota mengalami deflasi.
"Inflasi ini kalau kita lihat menurut pengeluaran diakibatkan kelompok makanan/minuman dan sembako yang masih memberikan andil inflasi 0,1 persen," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto dalam konferensi persnya, Kamis (1/4/2021).
Setianto mengungkapkan bahwa komoditas yang memberi andil inflasi seperti kenaikan harga cabai rawit, bawang merah, ikan segar dan ikan di awetkan.
Baca Juga: Jelang Ramadan, Pemkot Samarinda Siapkan Strategi Jaga Pasokan Bahan Pokok
Dimana inflasi tertinggi pada bulan Maret tahun 2020 ini ada di kota Jayapura yaitu sebesar 1,07 persen, sementara inflasi terendah di Tangerang dan Banjarmasin sebesar 0,01 persen.
Sedangkan deflasi yang tertinggi terjadi di Bau-Bau dengan -0,99 persen dan deflasi terendah di Palopo -0,01 persen.
Sehingga, tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Maret) 2021 sebesar 0,44 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2021 terhadap Maret 2020) sebesar 1,37 persen.
Komponen inti pada Maret 2021 mengalami deflasi sebesar 0,03 persen. Tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari– Maret) 2021 sebesar 0,23 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2021 terhadap Maret 2020) sebesar 1,21 persen.
Baca Juga: BPS: Ekspor Pertanian Januari-Februari Tumbuh 8,81 Persen