Suara.com - Harga emas dunia naik lebih dari 1 persen pada perdagangan akhir bulan Maret, kenaikan ini dipicu melemahnya dolar AS. Meski begitu emas masih dibayangi meroketnya imbal hasil obligasi AS.
Mengutip CNBC, Kamis (1/4/2021) harga emas di pasar spot melesat 1,6 persen menjadi 1.711,27 dolar AS per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak 8 Maret di 1.677,61 dolar AS per ounce.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melambung 1,8 persen menjadi 1.715,60 dolar AS per ounce.
Emas anjlok lebih dari 9 persen untuk kuartal tersebut dan berada di jalur untuk mencatat kinerja kuartalan terburuk sejak akhir Desember 2016.
Baca Juga: Kilau Emas Makin Pudar, Kini Anjlok 2 Persen
Emas dipandang sebagai lindung nilai terhadap inflasi, tetapi kenaikan imbal hasil US Treasury menantang status tersebut karena diterjemahkan ke dalam opportunity cost yang lebih tinggi untuk memegang logam kuning itu.
Di antara logam mulia lainnya, platinum meroket 2,8 persen menjadi 1.186,49 dolar AS per ounce dan paladium melejit 1,3 persen menjadi 2.622,49 dolar AS per ounce, dalam perjalanan menuju bulan terbaik sejak Februari 2020.
Sementara perak naik 1,5 persen menjadi 24,38 dolar AS per ounce, tetapi merosot lebih dari 8 persen untuk periode Maret.